KOMPAS.com - Di Indonesia, suhu terpanas pernah mencapai 40 derajat celcius. Namun jika dirata-rata suhu paling tinggi, berdasarkan data dari BMKG ialah 37 derajat celsius.
Lantas, bagaimana ceritanya jika suhu udara mencapai 47 derajat celsius. Ternyata, hal ini sudah menjadi hal yang wajar bagi masyarakat yang tinggal di benua Afrika.
Bahkan seperti berita-berita di media sosial yang menampakkan ada seseorang memasak telor di teflon saat siang hari bisa matang, ternyata itu memang benar-benar terjadi.
Baca juga: Ramadhan di Serbia, Mahasiswi Ini Dihujani Kejutan Manis
Hal inilah yang diungkapkan Mala Himmah Ulya, mahasiswi asal Indonesia yang sedang kuliah S1 di Sudan, salah satu negara bagian di Afrika.
Mala menceritakan bahwa di Sudan memang benar-benar panas. Terlebih pada saat musim panas seperti saat ini di bulan Ramadhan 2021.
"Sudan itu secara geografis berada di tengah-tengah benua Afrika. Jadi kalau musim panas bisa mencapai 47 derajat celsius," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/5/2021).
"Di sini kalau musim panas, anak-anak iseng nyoba pakai teflon tanpa kompor untuk memanggang telor," tutur Mala yang kini kuliah di Jurusan Islamic Studies Universitas International University of Africa.
Tapi untungnya, Mala kuliah di Sudan ini sudah memasuki tahun ketiga. Jadi, dia sudah bisa beradaptasi dengan cuaca di Sudan.
Termasuk saat berpuasa yang memang warga Sudan banyak yang memeluk agama Islam. Secara budaya dan bahasa lebih ke budaya Arab.
Lantas bagaimana cara dia agar bisa berpuasa dengan cuaca panas tersebut? Mala membeberkan kiat agar bisa tahan dengan cuaca itu maka saat sahur, selain makan dia juga meminum air putih hangat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.