Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Artis Adopsi Spirit Doll, Ini Kata Pakar UNS

Kompas.com - 04/01/2022, 20:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Dalam berbagai khasanah dan pustaka sejarah disebutkan sejak zaman Mesolitikum sudah muncul kepercayaan terhadap kekuatan roh.

Kemudian, hadirnya paham Hindu-Budha semakin memperkaya kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya sudah ada.

Hal ini, menurut Tundjung, mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh.

Hasil harmonisasi itulah yang kemudian melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan boneka atau benda bertuah.

Baca juga: DKI Jakarta Masuk PPKM Level 2, Ini Aturan PTM Terbatas di Sekolah

"Dalam tradisi seni pertunjukkan menghadirkan roh dalam penampilannya banyak dijumpai di Jawa seperti Jathilan, Sintren, Jaran Kepang dan sebagainya," ujarnya.

Dia menyampaikan, kisah dalam dunia pewayangan juga memperkuat kepercayaan penjelmaan roh pada alam kehidupan duniawi.

Tidak hanya itu, Tundjung menyebut ada spirit doll bernama Ca Lai Gong dalam kebudayaan Tiongkok yang turut dipercaya dapat menghadirkan arwah.

"Misalnya, bagaimana kisah pewayangan tokoh Bambang Ekalaya yang menciptakan patung Durna sebagai visualisasi guru yang mahir mengajarkan memanah dan lebih unggul daripada Arjuna yang berguru kepada Durna secara biologis," jelas dia.

Spirit doll di tanah Jawa

Tundjung menerangkan, tidak ada momentum khusus yang merujuk pada kepopuleran spirit doll.

Meski begitu, penggunaan kekuatan spiritual dalam konteks historis perilaku sering kali muncul saat masa-masa krisis.

Dia mencontohkan, ketika terjadi krisis ekonomi di tahun 1929, muncul dan populer visualisasi makhluk halus yang disebut dengan Nyi Blorong.

Baca juga: Mulai Januari 2022, Sekolah di PPKM Level 1-3 Wajib PTM Terbatas

Kemudian di era revolusi Indonesia pasca kemerdekaan, mulai muncul banyak aliran kebatinan yang menjadi era suburnya kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.

"Jadi, konstruksinya hampir sama bahwa boneka arwah itu tetap ada dari dulu hingga sekarang sebagaimana era yang diklasifikasikan sebagai era ontologi seperti saat ini tetapi faktanya era mistis masih selalu ada dan berkembang sesuai konteks zamannya," sebut Tundjung.

Penggunaan spirit doll

Tundjung menjelaskan, dalam khasanah kebudayaan Jawa, spirit doll dijadikan media untuk mengetahui hal-hal gaib yang berada di luar kemampuan kesadaran manusia.

Misalnya, dalam permainan Jelangkung, arwah yang datang bisa ditanya siapa namanya, kapan meninggalnya, dan memberikan informasi terhadap sesuatu yang akan terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com