Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Artis Adopsi Spirit Doll, Ini Kata Pakar UNS

Kompas.com - 04/01/2022, 20:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Bahkan, spirit doll disebut Tundjung bisa digunakan untuk menyakiti orang.

Dalam praktik santet dan teluh, bagian tubuh spirit doll bisa direkayasa untuk menyakiti orang yang dijadikan target.

"Misalnya, dengan ditusuk bagian jantungnya boneka itu kemudian jantungnya orang yang jadi sasaran korban juga akan tersakiti. Tetapi, tidak sedikit yang menggunakan media boneka arwah seperti Jalangkung itu untuk iseng permainan di kala bulan purnama," jelas dia.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: 264.704 Sekolah Jalani PTM Terbatas 100 Persen

Tundjung yang juga dosen di Prodi S1 Ilmu Sejarah FIB UNS menerangkan, spirit doll dalam kebudayaan Jawa divisualisasikan sebagai manusia.

Oleh karenanya, spirit doll memiliki bagian-bagian tubuh layaknya manusia, seperti kepala yang terbuat dari bathok (tempurung kelapa) atau dari irus (pengaduk sayur).

Kemudian, untuk bagian tangan boneka arwah biasanya dibuat dari kayu yang disilangkan dan diberikan kain untuk bajunya.

"Hanya, permainannya dengan menggunakan isyarat tulisan dan tidak dapat dialog secara audiovisual dalam berkomunikasi antara arwah dengan pembuat atau pemiliknya," ucap dia.

Dia menegaskan, jika spirit doll seperti jelangkung ingin dimainkan, maka pemainnya harus lebih dari satu orang.

Nantinya, salah satu pemain akan bertugas sebagai pemanggil atau orang yang menghantarkan kehadiran arwah.

Sementara pemain lainnya bertugas memegangi boneka arwah agar tetap berdiri.

Baca juga: 10 PTN Terbaik di Pulau Jawa, Kamu Pilih yang Mana?

"Ada kepercayaan bahwa orang-orang tertentu yang hanya bisa memainkan spirit doll itu sesuai pemahaman dan kepercayaan masyarakat lingkungannya karena mungkin terbiasa saja bermain boneka arwah (spirit doll), seperti jelangkung itu," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com