Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2021, 12:17 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Gunung Semeru erupsi, Sabtu (4/12/2021) ribuan warga yang terdampak masih berada di pengungsian.

Kondisi para warga di lereng Gunung Semeru ini tentu menjadi perhatian banyak pihak. Selain rumah mereka yang rusak akibat guguran material vulkanik, warga juga mengalami trauma pasca erupsi tersebut.

Hingga saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang mengirimkan tim untuk membantu warga di tempat pengungsian.

Dalam hal ini, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendorong mahasiswanya untuk menjadi relawan Mahasiswa Tanggap Bencana (MATANA).

Baca juga: Akademisi UGM: 3 Bahan Ini Bisa Kurangi Malnutrisi Pasien Hemodialisis

Mahasiswa jadi relawan di Semeru diakui 4 SKS

Melalui program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan empati atas kondisi sosial.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan, aksi kemanusiaan bagian dari menumbuhkan rasa empati mahasiswa.

Proyek kemanusiaan ini dapat dikonversi sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kredit 4 SKS.

"Kami membuka kesempatan kepada Mahasiswa aktif UM Surabaya mendaftarkan diri menjadi relawan bencana," kata Dede seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Rabu (8/12/2021).
Dia menjelaskan, mahasiswa yang terpilih direkognisi nilai mata kuliah KKN. Hal ini merupakan bagian dari implementasi MBKM.

Baca juga: Psikolog Unair: Penurunan Higienitas Diri Termasuk Gejala Psikosis

Lakukan trauma healing hingga berjaga di dapur umum

Dede mengungkapkan, meski pendaftaran baru dibuka sehari, sudah ada puluhan mahasiswa yang mendaftar.

Banyaknya pendaftar akan dilakukan seleksi personal, administratif dan wawancara. Mereka yang lolos yang akan diberangkatkan.

Sementara itu Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UM Surabaya M Ridlwan menambahkan, komitmennya atas pentingnya menerapkan program MBKM.

"Kampus harus tanggap pada masalah kebencanaan khususnya erupsi gunung Semeru. Semoga melalui program MBKM, yaitu pada konteks proyek kemanusiaan ini, pemulihan pada korban erupsi segera teratasi," tegas M Ridlwan.

Ia menambahkan bahwa program tersebut akan dilaksanakan selama satu bulan mulai 21 Desember hingga 21 Januari 2022 dengan melakukan serangkaian kegiatan.

Baca juga: Dosen UGM Bahas Cara Beternak Domba Kandang Bersih Tanpa Bau

Mulai dari memberikan trauma healing, melakukan recovery, berjaga di dapur umum, melakukan distribusi bantuan, pendampingan pendidikan.

"Tentu kegiatan ini kami akan bekerjasama dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) yang telah berpengalaman menangani bencana, serta lazis-Mu untuk penyaluran bantuan kepada korban," pungkas Ridlwan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com