Ini akan mendukung proses hilirisasi produk teknologi dengan pihak industri dan pemerintah sebagai wujud kerja sama triple helix.
Terkait material antipeluru, Prof. Arsyad mengatakan akan dibuat MoA (Memorandum of Agreement) bersama Konstrad dan pihak industri untuk kepentingan dunia militer.
Bahkan, pada masa akan datang, Arsyad menuturkan Fakultas Teknik akan diarahkan menjadi pusat inovasi teknologi pada Kawasan Timur Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan Teknologi Nasional menuju Indonesia Emas 2021.
Inovasi ini menggunakan bahan serat karbon dan resin epoxy sebagai penguat. Kemudian, peralatan tambahan adalah mesin vacuum. Material antipeluru tersebut diproduksi menggunakan metode vacuum bag untuk memaksimalkan jumlah perbandingan serat dan resin yang digunakan.
Baca juga: Ini Saran Akademisi Unhas Terkait Penggunaan Hand Sanitizer dan Disinfektan
Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan material yang lebih ringan. Ia berharap inovasi ini akan semakin mendukung dan meningkatkan profesionalisme bidang militer Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.