Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beton Ramah Lingkungan Ini Hasil Inovasi Mahasiswa ITS

Kompas.com - 24/11/2021, 05:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim CT-Bismillah menciptakan produk beton ramah lingkungan.

Adapun bahan yang digunakan mahasiswa ITS untuk inovasi tersebut ialah fly ash atau abu terbang, hasil limbah padat dari pembakaran batu bara.

Tim yang beranggotakan Hafizh Muhammad Rozaan, Dovi Pratama Dion, dan Cahyo Aji Roliono ini di bawah bimbingan Dr. Eng. Yuyun Tajunnisa, ST., MT.

Baca juga: ITS Inovasi Bangunan Lepas Pantai Akuakultur Pertama di Indonesia

Tim ini berhasil menciptakan beton geopolimer ramah lingkungan berbahan dasar high calcium fly ash. Hafizh dan tim menilai bahwa fly ash memiliki kandungan kalsium yang tinggi sehingga sesuai untuk dijadikan beton.

Hal ini disebabkan karena kandungan kalsium berpengaruh pada daya tekan dan daya renggang jika dimanfaatkan menjadi beton.

Meskipun memiliki potensi dan ketersediaan yang besar, Hafizh mengungkapkan bahwa high calcium fly ash di Indonesia masih sedikit pengembangannya.

Ditambah lagi fly ash dalam jumlah besar dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan permasalahan kesehatan lainnya.

Tim CT-Bismillah melihat adanya kesempatan untuk memaksimalkan penggunaan high calcium fly ash, salah satunya menjadi beton.

Perlu diketahui, limbah fly ash itu berasal dari batu bara yang digunakan untuk kebutuhan energi pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Dari hasil formulasi beton menggunakan fly ash, beton karya Tim CT-Bismillah memiliki keunggulan dari beton konvensional.

"Selain unggul dalam daya tekan dan daya renggang yang lebih kuat, beton high calcium fly ash cenderung lebih ramah lingkungan," ujarnya seperti dikutip dari laman ITS, Selasa (23/11/2021).

Hal ini dikarenakan beton portland yang menghasilkan emisi karbon dioksida yang lebih tinggi sehingga berdampak pada pemanasan global.

Baca juga: Jawab Kebutuhan Industri, ITS Luncurkan Alat Pengukur Kemiringan Tanah

Keunggulan lainnya adalah bahwa beton high calcium fly ash lebih tahan karat. Hal ini menjadi nilai krusial terlebih untuk pengaplikasian di berbagai konstruksi, khususnya di dermaga.

Pemilihan dermaga sebagai tempat penelitian Tim CT-Bismillah ini menjadi nilai tambah untuk tim ini, sebab pada umumnya air laut bersifat korosif terhadap logam dan beton.

Adapun ide Tim CT-Bismillah ini juga didukung pula peraturan terbaru pemerintah yang mengkategorikan fly ash bukan lagi sebagai limbah bahan berbahaya beracun (B3) sehingga memudahkan dalam pengolahan.

Kesulitan pada pembuatan beton ini adalah fly ash yang tergolong bahan yang reaktif dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Belum lagi, Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang high calcium fly ash juga masih belum ada sehingga menjadi tantangan lain bagi Tim CT-Bismillah.

Hafizh berharap apabila penggunaan beton ini sudah maksimal maka SNI untuk beton berbahan dasar high calcium fly ash juga dapat dipatenkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com