KOMPAS.com - Salah satu kampus di Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas bangunan lepas pantai akuakultur yang merangkap ekowisata bahari pertama di Indonesia.
Bangunan bernama Ocean FarmITS itu resmi diluncurkan langsung ke laut pesisir Malang Selatan, Minggu (21/11/2021) malam.
Menurut Ketua Tim Ocean FarmITS Dr. Eng. Yeyes Mulyadi, ST., MSc., bangunan tersebut dapat menjadi tempat budidaya ikan sekaligus tempat wisata bahari.
Baca juga: Jawab Kebutuhan Industri, ITS Luncurkan Alat Pengukur Kemiringan Tanah
Tak hanya itu, pada bangunan atasnya juga telah dirancang khusus memiliki dua kamar yang mampu memanjakan para pengunjungnya.
Dijelaskan, salah satu ikan yang dapat dibudidayakan melalui terobosan baru yang dibuat oleh tim dosen Departemen Teknik Kelautan bersama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS ini adalah ikan tuna.
Hal ini lantaran ikan tuna memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga bisa menjadi masukan tambahan bagi nelayan sekitar.
Hal itu menjadikan Ocean FarmITS mampu menyelesaikan permasalahan nelayan di pesisir pantai selatan yang kesulitan mendapatkan ikan ketika cuaca buruk.
"Nelayan tetap akan mendapatkan penghasilan dari budidaya ikan dan ekowisata bahari ketika tidak bisa melaut karena cuaca buruk," ujarnya seperti dikutip dari laman ITS.
Baca juga: Di Webinar UGM, Menkes: Akses Kesehatan Perlu Inovasi
Terkait ketangguhannya, Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Lepas Pantai tersebut menjelaskan jika bangunan tersebut telah dirancang mampu bertahan pada gelombang laut yang tingginya hingga tiga meter.
Sementara untuk umurnya diperkirakan mampu bertahan sekitar 10-15 tahun lamanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.