Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Misbah Fikrianto

Deputi Direktur Administrasi SEAMEO QITEP IN LANGUAGE, Kemendikbud Ristek.

Pemajuan Literasi di Asia Tenggara

Kompas.com - 05/10/2021, 10:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Sebelas perwakilan dari Kementerian Pendidikan Se-Asia Tenggara berkumpul untuk membahas program pemajuan pendidikan bahasa di Asia Tenggara pada Rabu [22/9/2021].

Program yang menjadi bahasan, diantaranya penelitian terkait kebijakan bahasa dan pendidikan bahasa, serta Klub Literasi Sekolah Asia Tenggara.

Merujuk pada keberagaman bahasa dan budaya di Asia Tenggara serta adanya dorongan globalisasi, Kemendikbud Ristek melalui Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Se-Asia Tenggara (SEAMEO), berpartisipasi dalam pemajuan literasi di Asia Tenggara.

Upaya yang dilakukan diantaranya dengan mengajukan program berbasis penelitian dan pengembangan kompetensi, pengembangan literasi sekolah, dan kegiatan terkait kebahasaan melalui forum yang melibatkan sebelas perwakilan Kementerian Pendidikan di Asia Tenggara.

Salah satu working paper yang dibahas adalah tentang Klub Literasi Sekolah (KLS).
Kondisi Literasi

Di Indonesia, perkembangan kemajuan literasi harus didukung semua pihak.

Berdasarkan PISA (Programme Internasional for Student Assesment) 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, skor matematika di peringkat 72 dari 78, dan skor sains di peringkat 70 dari 78 negara.

Skor PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study), Indonesia berada pada level 41 dari 45 peserta PIRLS dengan skor 405.

Baca juga: Penutupan Felsi 2021: Pesan Meningkatkan Literasi dan Menemukan Renjana

Penguatan literasi berkelanjutan

Kondisi mengenai literasi sangat memperihatinkan, hal ditunjukkan dengan berbagai data di atas yang menjelaskan, sebagai berikut: rendahnya literasi untuk pendidikan di Indonesia, belum banyak kerja sama kelembagaan, dan belum terbentuknya sistem terintegrasi.

Literasi dibutuhkan dalam berbagai kondisi, sehingga pemaknaan literasi dapat bermanfaat dalam kehidupan yang ada.

Perkembangan era teknologi, pada revolusi industri tahap 4, dikembangkan kemampuan yang berkaitan dengan literasi, yaitu: literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Semua komponen dalam revolusi industri menjadikan peluang pada pengembangan kebijakan dan program strategis untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Rendahnya literasi baca tulis di Indonesia dapat menyebabkan berbagai akibat, diantaranya: budaya membaca dan menulis yang masih rendah, pola berpikir masih rendah (LOTS), dan kurang mengasah atau mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif (4C).

Berdasarkan data di atas tentang literasi dan beberapa komponen yang berkaitan dengan literasi maka peningkatan literasi melalui sistem terintegrasi menjadi hal yang penting.

Beberapa pertimbangan yang dilakukan dalam mengembangkan literasi dapat dijelaskan bahwa diperlukan pendekatan sistemik dan melakukan kerja sama dengan semua pihak untuk pelaksanaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com