KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (BEM FTIRS) berinovasi.
Para mahasiswa tersebut mengenalkan sinar ultraviolet C (UVC) dalam desinfeksi dan sterilisasi masker, barang-barang keperluan sehari-hari, bahkan ruang isolasi pasien Covid-19.
Dr. Irwan Purnama, MSc.Eng., dari Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (BPI LIPI) menjelaskan sinar UVC memiliki kemampuan yang bagus dalam membunuh mikroorganisme.
Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Pendeteksi Alkohol pada Parfum
Menurutnya, banyak penelitian menyebutkan sinar dengan panjang gelombang 200 hingga 288 nanometer ini terbukti bisa membunuh virus corona.
"Penelitian terbaru menyebutkan jika sinar UVC ini bisa membuat virus SARS-CoV-2 tidak aktif," ujarnya dikutip dari laman ITS, Kamis (30/9/2021).
Dikatakan, sinar UVC akan mengacaukan basa DNA terutama basa timin pada mikroorganisme. Penyerapan sinar ini akan membentuk dimer timin yang jika terbentuk dalam jumlah yang banyak akan menonaktifkan untai DNA.
"Dengan begitu, replikasi DNA akan terganggu sehingga virus lama kelamaan akan tidak aktif atau mati," katanya.
Adapun pemanfaatan sinar UVC ini berhasil dilakukan oleh tim Aptek BEM FTIRS dengan mengembangkan purwarupa Mask Sterilizer Box.
Perwakilan tim Aptek BEM FTIRS, Erchi Ad’ha Loyensya menyebutkan jika melonjaknya jumlah sampah masker sekali pakai ketika pandemi saat ini menjadi latar belakang pengembangan teknologi tersebut.
Menurutnya, purwarupa ini tidak hanya bisa mensterilkan masker namun juga barang sehari-hari seperti:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.