KOMPAS.com - Setiap orang pasti ada yang berkulit sensitif. Apalagi jika terkena sesuatu yang dapat membuat kulit iritasi atau kemerahan.
Seperti halnya ketika memakai parfum yang mengandung alkohol. Jika kulitnya sensitif, maka bisa menimbulkan iritasi, kemerahan dan gatal, flu, hingga sulit bernapas.
Terkait hal itu, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi alat pendeteksi alkohol pada parfum yang mampu mendeteksi keamanan parfum bagi pengguna berkulit sensitif.
Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Alat Sterilisasi APD
Menurut ketua tim, Linaniyyatul Masruroh, kandungan alkohol pada parfum diindikasi dapat menyebabkan gejala alergi pada pengguna berkulit sensitif.
"Alat bernama Peudecskin ini dapat memberikan informasi apakah parfum aman atau tidak digunakan oleh penderita kulit sensitif," ujar Lina dikutip dari laman ITS, Rabu (22/9/2021).
Dijelaskan, kadar alkohol pada parfum sendiri cukup beragam tergantung konsentrasi pewangi parfum.
Maka dari itu, Peudecskin memanfaatkan sensor array berbasis senyawa aromatik, sehingga kadar alkohol alat dapat ditentukan melalui identifikasi jenis parfum.
Lina memaparkan mengenai cara kerja Peudecskin. Langkah pertama ialah parfum disemprotkan pada Peudecskin.
"Partikel-partikel gas akan ditangkap reseptor dan diidentifikasi oleh delapan sensor pada alat," imbuh mahasiswi Departemen Teknik Kimia Industri.
Usai melewati delapan sensor (Gravimetric Sensor Arrays) diperoleh data karakteristik alkohol parfum yang kemudian dianalisis menggunakan metode neural network.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.