Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Ini Tips Sukses dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Kompas.com - 25/08/2021, 09:22 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Apa jadinya jika kuliahmu diisi oleh seorang menteri? Pastinya banyak ilmu yang bisa didapatkan.  Sama halnya dengan kuliah daring perdana mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB).

Dilansir dari laman Youtube FEB UB, kuliah yang dilaksanakan sejak Senin (23/8/2021) ini diisi oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Selama menjadi dosen tamu, ia meminta mahasiswa untuk mengerti arti perjuangan diri sendiri, orang tua, dan apa yang dilakukan setelah lulus.

Awalnya, ia menceritakan kisah suksesnya hingga jadi menteri disampaikan ke mahasiswa baru. 

Baca juga: Kiat Sukses Indra Rudiansyah Jadi Peneliti Muda di Balik Vaksin AstraZeneca

Bahlil Lahadia, lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya buruh bangunan dan ibunya buruh cuci. Karena ingin mengakhiri dari kemiskinan, Bahlil memilih untuk menjadi pengusaha.

Karena kondisi keluarganya, sejak SD ia membantu orangtuanya berjualan kue. Namun saat SMP, ia sempat jadi kondektur angkot dan saat di SMEA, ia jadi sopir angkot. Untuk jadi pengusaha, semuanya berproses.

"Awalnya dulu, saya ya jadi karyawan," kata Bahlil yang pernah jadi Ketum HIPMI. Ia berpesan pada mahasiswa agar menjadi pengusaha sebagai jalan yang mulia. Biasanya yang jadi pengusaha itu kan dari keluarga kaya atau orangtua pejabat. Saya jadi pengusaha karena capek kemiskinan," kata pria kelahiran Maluku tersebut.

Saat kuliah, ia tak mau kehilangan kesempatan. Selain menimba ilmu, ia juga aktif organisasi. Sebagai aktivis, ia mengaku pernah dipenjara karena pergerakan mahasiswa pada 1998.

"Karier saya berproses. Saat debat di HIPMI, teman-teman saya lulusan luar negeri dari Inggris, Australia. Sempat minder saya," ujarnya.

Baca juga: Pelatihan Bahasa Korea Gratis Korea Foundation 2022, Tunjangan Rp 12,6 Juta Per Bulan

Dari hal itu bahwa kampus tak menjamin kualitas mahasiswa. "Yang menentukan kualitas mahasiswa adalah mahasiswa itu sendiri," jawabnya.

Mahasiswa bisa membuat kampus alternatif yaitu dengan aktif di organisasi, sehingga bisa belajar seperti leadership.

Pria yang menyelesaikan S2 di Universitas Cendrawasih ini mengatakan, jika sudah masuk perguruan tinggi, jangan kuliah hanya mencari ijazah lalu jadi PNS.

"Tapi kuliah untuk mencari ilmu. Maka pekerjaan akan mencari itu. Saat saya di Jakarta, saya posisikan seperti itu. Meski dari kampung, tapi tidak kalah dengan yang di kota," ujarnya.

Ia berpesan pada mahasiswa agar yang merasa dari keluarga mampu, jangan merasa di atas.

"Yang dari keluarga kurang mampu, jangan merasa di bawah. Hidup itu seperti roda berputar," ucapnya.

Menurutnya, menjadi menteri adalah sebuah rencana Tuhan. "Sebab cita-cita saya dulu adalah bagaimana menjadi konglomerat, jadi pengusaha sukses. Saya juga tidak bercita-cita terjun ke politik," jelas Bahlil.

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampus Kamu?

Ia memberi saran bagi mahasiswa ekonomi, kuasai ilmunya, belajar yang baik dan aktif berorganisasi. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit dan yakinkan diri bawa kalian bisa," Jelas dia.

Bahlil mengatakan, mahasiswa tak perlu malu bila saat ini memiliki banyak keterbatasan. "Tidak perlu malu. Yang mungkin hidupnya terbatas enggak boleh malu dengan temannya yang kaya. Yang kaya itu bapak ibunya. Tetapi kalian sesama teman itu setara. Kalian pasti bisa,” kata Bahlil.

Hingga kini, sudah ada 10 perusahaan yang dibangun Bahlil. “Kalau saya saja bisa, saya yakin dari anda-anda ini akan muncul pemimpin. Di antara anda akan ada yang masa depannya akan berkiprah di bidang ekonomi nasional,” imbuhnya.

Di sisi lain, agar mahasiswa bisa berkualitas, Wakil Rektor I UB Prof Dr Aulanni’am drh meminta para mahasiswa baru FEB UB untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Dia pun menegaskan, UB memakai kurikulum merdeka belajar dengan fasilitasi dari masing-masing fakultas.

“Pesan dari Pak Rektor, manfaatkan kesempatan yang ada, supaya bisa lulus tepat waktu. FEB UB tidak salah menjadi pilihan anda. Karena, FEB UB mengantongi banyak akreditasi internasional. Dengan kondisi covid ini saya berpesan, tetap semangat beraktivitas positif dalam masa pandemi. Perhatikan selalu protokol kesehatan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com