KOMPAS.com - Salah satu protokol kesehatan (prokes) yang wajib dilakukan adalah mencuci tangan menggunakan air mengalir.
Sarana berupa tempat mencuci tangan juga wajib ada di sekolah maupun tempat umum lainnya.
Untuk membantu kebutuhan masyarakat dalam hal mencuci tangan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil merancang wastafel otomatis.
Tempat pencuci tangan otomatis tersebut dirancang oleh Anwar Syaddad, Nasihul Fattah, dan Sania Umazatul Amsa.
Baca juga: Lagi, Laporan Keuangan Kemendikbud Ristek Raih WTP
Mereka tergabung dalam satu kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC).
Setelah lolos pendanaan PKM Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek), mereka melanjutkan perancangan alat itu pada bulan Juni 2021.
Anwar menjelaskan, ketika mencuci tangan, masyarakat biasanya harus memutar keran mematikan aliran air.
Baca juga: Viral di TikTok, Ini Tips Mengerjakan Skripsi ala Wakil Rektor Unnes
Hal itu membuat bakteri tidak benar-benar hilang. Pemasalahan kecil ini yang memancing ide inovatif mereka hingga akhirnya mampu merancang tempat cuci tangan tanpa harus menyentuh.
"Alat ini sekaligus mengurangi risiko penularan melalui bakteri bekas sentuhan yang masih tertinggal di keran," kata Anwar seperti dikutip dari laman UMM, Rabu (7/7/2021).
Anwar menerangkan, cara kerja wastafel otomatis yang dibuatnya ini. Alat tersebut memanfaatkan teknologi sensor penghalang, sehingga bisa mendeteksi ada tidaknya tangan sebagai penghalang. Sehingga air akan mengalir tanpa adanya sentuhan di bagian keran.
Baca juga: Pakar UGM Bagikan Panduan Menyembelih Hewan Kurban Saat Pandemi
Wastafel ini makin unik karena memanfaatkan panel surya sehingga tidak bergantung pada listrik bangunan di sekitarnya.
"Panel surya yang terpasang akan disandingkan dengan baterai sebesar 20 volt. Ukuran tersebut akan tetap bertahan selama dua hari meski tidak ada sinar matahari bahkan hujan," kata Anwar.
Mahasiswa Teknik Elektro ini menambahkan, ada fitur lain yang disematkan di alat wastafel otomatis ini. Salah satunya fitur pengukur suhu.
Baca juga: Ekonom IPB: Publik Harus Hentikan Trade Off Kesehatan dan Ekonomi
Ketika ada orang mencuci tangan, wastafel tersebut juga secara otomatis mengukur suhu tubuhnya.
"Data suhu setiap orang yang mencuci tangan nantinya akan ditambahkan dan didaftar di database website," ungkap Anwar.
Sehingga pengecekan suhu otomatis tersebut bekerja secara off line dan on line. Daftar yang didapat tentu akan sangat berguna untuk data medis sebagai bahan penelitian.
Baca juga: Tertarik Masuk Sastra Indonesia? Ini Peluang Kerja yang Bisa Ditekuni
Anwar berharap dengan adanya alat ini bisa menjadi solusi dan upaya pencegahan virus corona. Terlebih lagi angka kasus positif Covid-19 juga terus meningkat belakangan ini.
"Alat yang kami buat ini adalah bentuk kontribusi kami agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Kalau ada inovasi tambahan untuk wastafel ini, tentu akan dibuat sedemikian rupa agar lebih memberikan dampak positif," pungkas Anwar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.