Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GeNose Efektif Cegah Penularan Covid-19 di Koridor Perjalanan

Kompas.com - 28/06/2021, 11:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Hingga kini, penyebaran Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Setiap hari, jumlah kasus yang terpapar Covid-19 meningkat.

Meski demikian, untuk di koridor perjalanan, alat screening Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) masih cukup efektif mencegah penularan Covid-19.

Hal itu disampaikan pihak peneliti dan pengembang GeNose C19. Sebab, GeNose C19 menghasilkan angka terduga Covid-19 (rata-rata positif/positivity rate) dari sejumlah sampel calon penumpang, yang biasanya tidak menunjukkan gejala Covid-19, sebanyak sembilan persen.

Baca juga: Alumnus Filsafat UGM: Tak Masalah Kerja di Perbankan, Ini Alasannya

Untuk saat ini angka rata-rata tingkat positif nasional mencapai 14 persen dari jumlah orang yang dites. Sebagian orang yang terdeteksi positif merupakan kategori orang tanpa gejala (OTG).

Jumlah tersebut berpotensi masuk dalam populasi calon penumpang transportasi publik.

GeNose tetap akurat

Juru bicara GeNose C19, dr. Mohamad Saifudin Hakim, MSc., PhD., menerangkan bahwa implementasi GeNose C19 sebagai alat screening bagi calon penumpang transportasi publik, terutama kereta api, juga menunjukkan tingkat positif yang cukup tinggi.

Rata-rata angka tingkat positif dengan GeNose C19 mencapai sembilan persen dengan standar deviasi tiga persen.

Menurutnya, sebagian calon penumpang yang merasa sehat dan ingin melakukan perjalanan, namun sebenarnya OTG, dapat tertangkap dan terdeteksi oleh unit-unit GeNose C19 di Stasiun Gambir pada kurun waktu 30 Mei-15 Juni 2021.

Hal ini mencerminkan bahwa GeNose C19 tetap akurat menjaring penumpang terduga positif dengan status OTG sekalipun.

"Alih-alih negatif palsu, GeNose C19 justru mencegah penularan jika hasil positif itu dipatuhi," ujar Hakim seperti dikutip dari laman UGM, Senin (28/6/2021).

Karena itu, jika ada yang terduga OTG Covid-19 dengan GeNose C19, maka sebaiknya tidak meneruskan perjalanan.

Dengan keakuratan mendeteksi calon pelaku perjalanan yang kemungkinan OTG, maka GeNose C19 justru mencegah penularan yang ditandai dengan angka tingkat positif yang mendekati tingkat positif nasional dan minimnya data hasil negatif palsu.

"Kami tentu turut menghimbau agar masyarakat dapat menerima jika memperoleh hasil test Positif serta patuh dengan tidak meneruskan perjalanan demi keselamatan bersama," terang Hakim.

Dia juga menyatakan bahwa tim pengembang Genose C19 akan terus menyempurnakan kualitas dan performa alat agar akurasinya terus meningkat dan makin dipercaya dalam melayani kebutuhan masyarakat.

Ini karena tes screening yang cepat, mudah, akurat dan terjangkau dibutuhkan oleh masyarakat bawah yang terpaksa harus bepergian. Sebab, kebutuhan kerja dan kebutuhan ekonomi di masa pandemi semakin sulit.

Untuk saat ini, izin edar GeNose C19, yaitu AKD 20401022883, masih berlaku dan GeNose C19 tengah jalani uji validasi eksternal.

Baca juga: Ahli Gizi UGM: Pilihan Makanan untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Tahap uji ini merupakan komitmen produsen pascapemasaran dan kepatuhan produsen pada regulasi yang berlaku di Indonesia.

"Menjalani uji validasi eksternal bukan berarti GeNose C19 tidak layak digunakan atau karena diragukan keandalannya, justru dengan data tambahan dari validasi eksternal akan memperkaya data riset GeNose C19 yang dapat meningkatkan kecerdasan dan keakuratan dari GeNose C19," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com