KOMPAS.com - Penguatan literasi tidak boleh terhenti, meski di tengah pandemi global Covid-19. Karenanya, dibutuhkan kolaborasi antar para pemangku kepentingan bidang literasi.
Hal ini mengemuka dalam webinar literasi yang digelar pada 26 Juni 2021 dan menghadirkan beberapa pembicara utama: Misbah Fikrianto (Penggagas Ide Perubahan), Ade Erlangga Masdiana (Sekretaris LLDikti XV Provinsi NTT, Agus Komarudin (Bakesbangpol Jawa Barat).
Turut menjadi pembicara: Apud Kusaeri (Direktur PT Trusco Cipta Madani), Ridwan Solihin (Anggota DPRD Jawa Barat), Baban Sarbana (Praktisi Literasi), Budiyanto (Perwakilan Kemenpora), Ivan Ahda (Ketua Iluni Psikologi Universitas Indonesia), Apriliana (Perwakilan Sekneg), Arviantoni (Staf SEAMEO Qitep In Language).
"Diperlukan sebuah terobosan untuk melakukan akselerasi peningkatan literasi dengan beberapa hal, diantaranya dukungan kebijakan yang lebih spesifik, program literasi berbasis ekstrakurikuler, dan kampanye literasi," tegas Misbah Fikrianto dikutip dari rilis resmi (27/6/2021).
Misbah mengingatkan dalam pelaksanaan penguatan literasi diperlukan kerja sama semua pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, komunitas, dan lembaga lain.
Hal senada disampaikan Erlangga, "penguatan literasi dapat dilakukan lintas Kementerian dan Lembaga. Sinergi dilakukan dari hulu sampai kepada pelaksanaan literasi." Ia meyakini, pembahasan literasi sangat luas dapat memberikan dampak besar untuk pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, dan relevansi pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Demi Wujudkan Kedamaian dan Kebhinekaan di Ranah Digital, Pemerintah Adakan Webinar Literasi Digital
Ditambahkan Agus, di Jawa Barat pengembangan literasi dilakukan secara adaptif, inovatif, dan kolaboratif. "Kolaboratif sampai kepada keluarga harus diberdayakan dengan baik," ungkap Agus.
Berdasarkan hal tersebut, Ridwan Solihin menjelaskan peran perpustakaan pusat, provinsi, dan daerah sangat penting. Ridwan menguatkan perlunya upaya mendorong produktivitas membaca melalui perpustakaan dan menggiatkan menulis kepada generasi muda.
Berkaitan dengan pengembangan perpustakaan, Budiyanto dari Kemenpora mendorong rumah dijadikan sebagai perpustkaan. "Peran orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mendukung program literasi," tegas Budiyanto.
Penggiat literasi, Baban menjelaskan di masyarakat sedang dikembangkan literasi berbasis pengembangan gizi, inklusif finansial, dan literasi berbasis wisata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.