KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasiswa umum untuk menjaga kesehatan tubuh, perlu menghindari makanan berpengawet.
Namun tidak semua bahan berpengawet itu berasal dari kimiawi. Pengawet juga bisa berasal dari mikroorganisme lokal.
Purino Material Hayati dan Material Alami Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan kegiatan webinar bertajuk Potensi Mikroorganisme Lokal Penghasil Senyawa Bakteriosin sebagai Pengawet Makanan Alami.
Dalam kegiatan tersebut membahas pemanfaatan mikroorganisme lokal sebagai bioproteksi (pengawet) pada makanan tradisional.
Baca juga: Tips Meraih Beasiswa ala Dosen Unikama
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh lebih kurang 100 orang peserta dan menghadirkan narasumber Lili Anggraini sebagai Analis di Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Vebera Maslami selaku Dosen Teknologi Industri Pertanian Itera.
Lili Anggraini mengungkapkan, banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan. Salah satunya adalah dengan bioproteksi atau yang lebih dikenal dengan fermentasi makanan.
"Fermentasi selain bisa mengawetkan makanan, juga bisa menambah variasi dalam makanan itu sendiri," kata Lili seperti dikutip dari laman itera.ac.id, Sabtu (12/6/2021).
Lili Anggraini memberi contoh makanan hasil fermentasi, yakni:
Baca juga: PPDB Kota Surakarta, Berikut Alur dan Jadwal Pendaftaran Jenjang SMP
Sementara itu Vebera Maslami memaparkan tentang isolasi mikroba asal pangan fermentasi Riau penghasil bakteriosin sebagai bahan pengawet makanan.
Dalam materi tersebut, Vebera menyampaikan, saat ini banyak sekali bahan pengawet kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan.
Jika dikonsumsi berlebih, hal itu akan berbahaya bagi kesehatan untuk jangka panjangnya.
Namun seiring dengan majunya teknologi, tingkat kesadaran masyarakat tentang kesehatan pun semakin meningkat.
Saat ini banyak sekali masyarakat mencari alternatif yang lebih sehat untuk mengawetkan makanan.
Baca juga: Siswa, Seperti Ini Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin
Salah satunya dengan menemukan mikroorganisme yang baik untuk kesehatan dan mudah ditemukan.
"Sebenarnya banyak mikroorganisme lokal yang bisa digunakan untuk mengawetkan makanan," imbuh Vebera.