Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Kebangsaan PPM Manajemen: Pancasila Jadi Rambu Pengaman Era Digital

Kompas.com - 12/06/2021, 12:42 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Transformasi internalisasi nilai Pancasila yang dimaksud Wahyu meliputi; dari doktrin menjadi dialog, dari arahan menjadi teladan, pendekatan kekuatan menjadi kesejahteraan, mendorong inovasi, mendorong moderasi berpikir, mendorong pola pikir positif.

Baca juga: Cegah Paham Radikalisme, Unesa Rintis Desa Pancasila

Pancasila, nilai inklusi dan terkoneksi

Dalam kesempatan sama, Prof. Yudi Latif, Kepala BPIP juga mengingatkan, "keberagaman Indonesia akan mendapatkan pengaruh-pengaruh intens dari luar. Dengan demikian Indonesia akan mengalami polarisasi internal dan ektrenal yang makin kompleks."

"Perlu dibangun keberagamanan (yang) bukan saling membinasakan, (keberagaman yang) makin menyempurnakan kemanusiaan kita. Kita harus mencari dasar-dasar pertautan di antara kita," ungkapnya.

Pancasila inilah yang kemudian disebut Prof. Yudi mampu menjadi titik tumpu, titik temu, dan titik tuju bangsa Indonesia dalam menghadapi semua tantangan ke depan.

Memasuki era digital dan memasuki era revolusi industri 4.0, Prof. Yudi mengingatkan teknologi tinggi yang diraih jangan sampai menghilangkan rasa kekeluargaan dan kesatuan.

"Kita masuk ke high tech dengn low touch," tegasnya. "Dalam banyak kasus sekolah-sekolah justru menjadi tempat di mana nilai kekeluargaan mengalami robekan-robekan," ungkapnya.

Ia mengatakan, "kita hanya mengacu pada aspek teknis, padahal tiap teknologi punya aspek negatif dan positif."

"Era disrupsi teknologi era 4.0 di mana hal-hal yang sifatnya teknis bisa digantikan oleh mesin. Pendidikan harus memberi perhatian pada hal yang tidak dapat dapat digantikan oleh mesin," tambah Prof. Yudi.

Olah karena itu, ia mendorong pendidikan masa depan harus memberikan perhatian pada hal yang lebih holistik. "Sayangnya saat ini pendidikan nilai masih dianggap pelengkap. Wawasan general, holistik menjadi penting," tegasnya.

Selain dari sisi pendidikan, Prof. Yudi juga mengingatkan pentingnya membangun Pancasila sebagai nilai yang inklusi dan terkoneksi bagi seluruh masyarat Indonesia.

Masa pandemi, tambahnya, memberikan pembelajaran hanya bangsa yang memiliki ikatan sosial kuat yang akan mampu bertahan dan cepat bangkit dari keterpurukan. 

"Tidak ada seorangpun yang merasa ditinggalkan di Republik ini. Hanya dengan itu kita bisa membangun Rumah Indonesia yang membangun kebahagiaan bagi semua orang," tegasnya.

Dalam akhir paparan Prof. Yudi kembali menyampaikan Pancasila menjadi modal kuat bangsa Indonesia dalam menghadapi segala tantangan.

"Sepanjang sejarah Indonesia, kita kita kerap menghadapi tantangan. Kali inipun kita sudah punya modal sosial yang kuat (Pancasila). Modal kuat ini harus kita jaga," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com