KOMPAS.com - Saat Lebaran tiba, semua umat Muslim merayakan hari kemenangan. Salah satu tradisi saat Lebaran yakni tersedianya aneka makanan untuk disantap bersama keluarga.
Mulai dari beragam kue kering, opor ayam, ketupat, rendang dan aneka makanan berat lainnya.
Namun aneka makanan dengan santan ini tentunya tidak baik jika dikonsumsi seseorang secara berlebihan. Apalagi bagi penderita penyakit tertentu, termasuk jantung koroner.
Ahli Gizi Unair Stefania Widya Setyaningtyas mengungkapkan, penderita penyakit jantung koroner bisa mengonsumsi opor ayam atau rendang saat Lebaran meski mengandung santan. Namun jumlah makanan yang dikonsumsi perlu diperhatikan.
"Jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak dipanaskan berulang sebenarnya tidak masalah. Karena penderita penyakit jantung koroner sekalipun tetap membutuhkan lemak," kata Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (14/5/2021).
Baca juga: Telkomsel Berikan Beasiswa dengan Ikatan Dinas, Yuk Simak Syaratnya
Menurut Stefania Widya, santan mengandung lemak jenuh maka jumlah konsumsinya sebaiknya tidak lebih dari 10 persen dari total kebutuhan lemak.
Pemanasan berulang yang dilakukan pada makanan bersantan akan menyebabkan kandungan lemak jenuh dalam santan semakin meningkat.
"Hal ini berakibat rusaknya struktur kimia lemak pada santan. Sehingga sebaiknya hindari konsumsi makanan bersantan yang dipanaskan berulang," terangnya.
Stefania menjelaskan, santan bisa diganti dengan produk lain yang lain seperti susu segar, susu skim, susu kedelai, atau susu almond.
Baca juga: Siswa Kelas 10 dan 11, Buruan Daftar Beasiswa Tunas Indonesia Jepang
Bagi penderita penyakit jantung koroner, penting untuk menerapkan pola makan seimbang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.