KOMPAS.com - Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa yang kuliah di luar negeri, bukan saja kendala budaya dan bahasa, tetapi juga sistem pembelajaran yang sangat berbeda dengan di tanah air.
Terlebih lagi, mahasiswa tinggal jauh dari keluarga dan teman-teman yang dikenalnya sehingga bisa jadi mahasiswa menjadi sangat kesepian.
Oleh karena itu melakukan pemetaan terhadap diri sendiri menjadi sangat penting dilakukan sejak punya niat untuk sekolah di negeri orang, agar bisa mengukur kemampuan dengan target yang dicanangkan.
Salah satu faktor yang seringkali tidak terlalu diperhatikan dan menjadi kendala belajar di luar negeri adalah pemilihan jurusan.
Banyak mahasiswa dari Indonesia yang salah jurusan karena kurang detil memperhitungkan betapa jurusan menjadi salah satu kunci kesuksesan kuliah dan kehidupannya di luar negeri.
Baca juga: 6 Alasan Wujudkan Mimpi Kuliah di New Zealand, Ada Beasiswa hingga Rp 2,9 Miliar
Saya sendiri adalah salah satu orang yang punya pengalaman salah jurusan. Saya berpikir jurusan Internet Technology & Business Management yang saya ambil akan mempelajari bisnis internet yang sedang booming.
Ternyata saya harus belajar dua bidang yaitu engineering dan bisnis, dua hal yang belum pernah saya pelajari sebelumnya.
Dalam perjalanan kuliah saya, saya bekerja ekstra keras agar tidak gagal dan saya selalu berguru pada teman saya di kampus atau kepada sesama penerima beasiswa Chevening.
Kurang mempertimbangkan jurusan juga dialami oleh satu teman saya yang mengambil jurusan teknis, sementara pekerjaannya tidak berhubungan dengan jurusan tersebut. Akhirnya dia tertatih dan depresi ketika harus membuat disertasi. Terancam gagal, dia pun meminta pertolongan kepada teman-teman lainnya dan waktu tambahan kepada kampus, hingga akhirnya bisa menyelesaikan disertasinya.
Salah jurusan juga dialami oleh teman saya satu kampus, yang membuatnya gagal menyelesaikan disertasinya dan harus menerima gelar Postgraduate Diploma.
Analisa Faktor-Faktor Penentu Pemilihan Jurusan
Lalu bagaimana cara mengatasi agar tidak salah jurusan? Tentu melakukan analisa beberapa faktor di antaranya negara tujuan, peminatan, kemampuan finansial, dan kesesuaian jurusan kuliah dengan latar belakang ilmu sebelumnya.
Mengapa negara tujuan penting? Karena kuliah di Amerika tentu berbeda dengan di Inggris, Singapura, Australia, atau dengan negara lainnya. Kenali bagaimana sistem pendidikan di sini melalui website kampus, webinar perkuliahan di luar negeri, atau tanya-tanya pada alumni.
Kemudian tanyakan kepada diri sendiri, apakah jurusan tersebut sesuai dengan minat. Karena kalau kita menyukai jurusannya, kuliah akan lebih bersemangat.
Kemudian juga kemampuan finansial juga harus diperhitungkan. Kampus populer biasanya mematok biaya lebih tinggi dari kampus yang biasa saja. Lalu kalau memang dananya tidak ada, tentu harus mencari beasiswa.
Kesesuaian jurusan dengan latar belakang pendidikan sebelumnya atau pekerjaan saat ini juga menjadi penting. Jika kita sudah pernah belajar jurusan itu sebelumnya atau bekerja di bidang tersebut, maka akan menjadi modal besar untuk menakklukan pembelajaran di luar negeri.
Baca juga: Dari Magang sampai Beasiswa, Ditjen Vokasi dan Kawan Lama Sinergi Perkuat Pendidikan Vokasi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.