Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lakukan ini, Agar Tidak Salah Pilih Jurusan Sekolah di Luar Negeri

KOMPAS.com - Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa yang kuliah di luar negeri, bukan saja kendala budaya dan bahasa, tetapi juga sistem pembelajaran yang sangat berbeda dengan di tanah air.

Terlebih lagi, mahasiswa tinggal jauh dari keluarga dan teman-teman yang dikenalnya sehingga bisa jadi mahasiswa menjadi sangat kesepian.

Oleh karena itu melakukan pemetaan terhadap diri sendiri menjadi sangat penting dilakukan sejak punya niat untuk sekolah di negeri orang, agar bisa mengukur kemampuan dengan target yang dicanangkan.

Salah satu faktor yang seringkali tidak terlalu diperhatikan dan menjadi kendala belajar di luar negeri adalah pemilihan jurusan.

Banyak mahasiswa dari Indonesia yang salah jurusan karena kurang detil memperhitungkan betapa jurusan menjadi salah satu kunci kesuksesan kuliah dan kehidupannya di luar negeri.

Salah jurusan, rawan depresi

Saya sendiri adalah salah satu orang yang punya pengalaman salah jurusan. Saya berpikir jurusan Internet Technology & Business Management yang saya ambil akan mempelajari bisnis internet yang sedang booming.

Ternyata saya harus belajar dua bidang yaitu engineering dan bisnis, dua hal yang belum pernah saya pelajari sebelumnya.

Dalam perjalanan kuliah saya, saya bekerja ekstra keras agar tidak gagal dan saya selalu berguru pada teman saya di kampus atau kepada sesama penerima beasiswa Chevening.

Kurang mempertimbangkan jurusan juga dialami oleh satu teman saya yang mengambil jurusan teknis, sementara pekerjaannya tidak berhubungan dengan jurusan tersebut. Akhirnya dia tertatih dan depresi ketika harus membuat disertasi. Terancam gagal, dia pun meminta pertolongan kepada teman-teman lainnya dan waktu tambahan kepada kampus, hingga akhirnya bisa menyelesaikan disertasinya.

Salah jurusan juga dialami oleh teman saya satu kampus, yang membuatnya gagal menyelesaikan disertasinya dan harus menerima gelar Postgraduate Diploma.

Analisa Faktor-Faktor Penentu Pemilihan Jurusan
Lalu bagaimana cara mengatasi agar tidak salah jurusan? Tentu melakukan analisa beberapa faktor di antaranya negara tujuan, peminatan, kemampuan finansial, dan kesesuaian jurusan kuliah dengan latar belakang ilmu sebelumnya.

Mengapa negara tujuan penting? Karena kuliah di Amerika tentu berbeda dengan di Inggris, Singapura, Australia, atau dengan negara lainnya. Kenali bagaimana sistem pendidikan di sini melalui website kampus, webinar perkuliahan di luar negeri, atau tanya-tanya pada alumni.

Kemudian tanyakan kepada diri sendiri, apakah jurusan tersebut sesuai dengan minat. Karena kalau kita menyukai jurusannya, kuliah akan lebih bersemangat.

Kemudian juga kemampuan finansial juga harus diperhitungkan. Kampus populer biasanya mematok biaya lebih tinggi dari kampus yang biasa saja. Lalu kalau memang dananya tidak ada, tentu harus mencari beasiswa.

Kesesuaian jurusan dengan latar belakang pendidikan sebelumnya atau pekerjaan saat ini juga menjadi penting. Jika kita sudah pernah belajar jurusan itu sebelumnya atau bekerja di bidang tersebut, maka akan menjadi modal besar untuk menakklukan pembelajaran di luar negeri.

5 karakterisik untuk menentukan jurusan

Selain pertimbangan di atas, untuk menghidari salah jurusan, TransforMe tempat saya bekerja, mengidentifikasi setidaknya 5 karakteristik individu yang bisa menjadi salah satu faktor penentu pemilihan jurusan perkuliahan di luar negeri.

Lima karakteristik ini adalah apakah seseorang memiliki sifat idealis, realistis, ambisius, oportunis, strategis.

1. Karakter idealis

Jika seseorang memiliki sifat idealis, maka pemilihan jurusan biasanya ditentukan berdasarkan minat bidang yang akan dipelajari dan yang bisa memberikan ilmu sesuai dengan cita-citanya.

Memilih jurusan di kampus yang tidak terlalu populer tidaklah mengapa, yang penting jurusan tersebut diajar oleh para pengajar yang ahli dalam bidangnya.

Orang idealis juga ingin belajar di lingkungan yang mendukung. Maka lokasi yang benar-benar nyaman untuk belajar, menjadi salah satu faktor penentu pilihan.

2. Karakter realistis

Sementara bagi mereka yang realistis, pemilihan jurusan dan kampus didasarkan pada kemampuan dirinya. Mereka tidak akan mengejar jurusan atau kampus dengan peringkat yang tinggi, sangat populer, namun punya persyaratan berat untuk bisa masuk.

Yang paling penting jurusannya sesuai dengan apa yang dia butuhkan, kampusnya tidak terlalu menuntut mahasiwanya untuk sangat cemerlang, sehingga dia bisa membagi waktu yang cukup antara belajar dengan mencari pengalaman di luar akademis.

3. Karakter ambisius

Lain lagi dengan tipe ambisius. Tipe ini tau bahwa kuliah di luar negeri adalah kesempatan besar bukan cuma untuk menimba ilmu, tetapi juga berjejaring, dan meningkatkan karir.

Oleh karena itu biasanya tipe ini akan mengincar jurusan dan kampus terbaik dan ternama di sebuah negara. Mereka siap akan konsekuensi bekerja keras untuk bisa masuk ke jurusan tersebut dan lulus dengan nilai yang baik.

4. Karakter oportunis

Tipe berikutnya adalah mereka yang oportunis. Yang masuk kategori ini adalah orang-orang yang menempatkan kuliah ke luar negeri lebih sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain yang lebih besar.

Biasanya mereka akan memilih jurusan dan kampus dengan jumlah mata kuliah yang sedikit atau dengan mata kuliah yang relatif mudah mereka pelajari. Waktu luang yang mereka punya akan dimanfaatkan untuk mencari uang, pengalaman, relasi, dan bersenang-senang.

5. Tipe strategis

Tipe lainnya adalah orang-orang yang strategis. Mereka memilih jurusan bukan karena mereka suka atau sesuai dengan latar belakang mereka, tetapi melihat yang dibutuhkan di masa sekarang dan yang akan datang.

Mereka berani mengambil resiko lintas jurusan, atau belajar sesuatu yang sangat baru bagi mereka. Mereka juga akan mempertimbangkan faktor keterkenalan kampus, untuk bisa masuk ke jaringan di dalamnya,

Nah, kamu termasuk tipe yang mana? Kenali diri kamu dan jangan sampai kamu salah mengambil jurusan karena tidak menyesuaikan dengan karakteristik diri sendiri.

Tentu selain 5 karakteristik individu tersebut di atas, banyak lagi faktor lain yang bisa menjadi penentu memilih jurusan.

Dalam buku "Rahasia Pemburu Beasiswa", saya dan Mogantara Zega menulis faktor-faktor lain di antaranya adalah kualitas riset, kompetensi pengajar, asesmen jurusan, afiliasi universitas dengan institusi lain, dan apa yang bisa diberikan oleh kampus selain sumber akademis mengingat pelajar internasional harus membayar mahal kuliahnya.

Pastikan semua faktor ini telah terjawab agar kamu tidak salah jurusan. Percayalah, salah jurusan itu berat karena bisa jadi sumber kegagalan akademis dan menjadi pendorong masalah mental ketika sudah berada di luar negeri.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/08/190627071/lakukan-ini-agar-tidak-salah-pilih-jurusan-sekolah-di-luar-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke