KOMPAS.com - Selama pandemi, semua aktivitas belajar dipusatkan di rumah. Namun, dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendapat sorotan banyak pihak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga sempat mencermati beberapa dampak terlalu lamanya siswa belajar dari rumah.
Dampak belajar dari rumah yang terlalu lama juga disoroti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Baca juga: Hardiknas 2021: Ini 4 Upaya Kemendikbudristek untuk Pendidikan
Ia mengatakan, Kemendikbud Ristek harus mencari penyebab anak putus sekolah pada masa pandemi.
Peringatan Hardiknas 2021 yang mengambil tema "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar" merupakan momentum tepat untuk memetakan persoalan dan menghadirkan solusinya.
“Apakah karena terkendala pembelajaran jarak jauh (infrastruktur), atau anak berhenti sekolah karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi,” kata Puan, dilansir dari laman resmi dpr.go.id.
Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan pembelajaran jarak jauh masih mungkin diterapkan di sekolah-sekolah.
Puan juga meminta Kemendikbud Ristek melakukan pembenahan insfrastruktur kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Mendikbud: Upacara Hardiknas Boleh Tatap Muka dengan Satu Syarat Ketat
Puan menegaskan, pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi pemerintah.
“Agar merata dan tidak terjadi kesenjangan infrastrukur PPJ atau online antar daerah dan wilayah,” ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.