Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Reshuffle Kencang, Mendikbud Komunikasi 2 Jam dengan Megawati

Kompas.com - 21/04/2021, 14:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pada saat isu reshuffle kabinet terdengar kencang di publik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan keduanya hanya membahas strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila.

Baca juga: Mendikbud Pastikan Seleksi CPNS dan PPPK Akan Transparan

"Saya ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila," ungkap Nadiem dalam Instagram resminya, Selasa (20/4/2021).

Nadiem mengaku banyak belajar dari pengalaman yang sudah didapatkan oleh Megawati.

Meski begitu, pertemuan Nadiem dengan Megawati tidak menyebutkan lokasinya.

Nama Mendikbud Nadiem mencuat belakangan ini. Setelah ada isu perombakan kabinet, menyusul setelah disetujuinya peleburan Kemenristek ke dalam Kemendikbud.

Instansi yang dipimpin Nadiem juga sedang dipantau oleh masyarakat, terkait hilangnya materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pancasila.

Lalu, tidak dicantumkannya nama pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah yang diterbitkan oleh Kemendikbud. Meski, hal itu langsung dibantah oleh Nadiem Makarim dan instansinya.

Banyak torehan prestasi

Belum lama ini, Anggota Komisi X DPR, Putra Nababan penah menyampaikan, bahwa telah banyak torehan prestasi dan terobosan yang dilakukan Mendikbud Nadiem.

"Mas Menteri ini memang punya latar belakang yang sangat berbeda dari menteri-menteri pendahulu yang selalu dari latar belakang akademisi," ungkap Putra.

Mantan pemimpin redaksi televisi berita ini mengatakan, kali ini Pak Jokowi mempercayakan dunia pendidikan Indonesia kepada anak muda yang sudah sukses membuka lapangan kerja dan menciptakan terobosan sosial ekonomi di bidang digital.

Baca juga: Mendikbud: Pancasila dan Bahasa Indonesia Tetap Jadi Kurikulum Wajib

"Ini sebuah terobosan karena menciptakan pertemuan antara supply yakni pendidikan dengan demand yakni dunia profesional," kata Putra.

Lebih jauh Putra menilai adanya desakan penggantian Mendikbud Nadiem Makariem merupakan hal wajar dalam iklim demokrasi.

Tapi, tambah Putra, kewenangan mengganti dan mengangkat menteri menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi yang akan menilai sesuai kinerja dan pencapaiannya.

Pengamat Pendidikan Ina Liem juga pernah menyatakan, penggabungan Kemenristek ke dalam tubuh Kemendikbud akan menciptakan birokrasi di bawah satu atap, sehingga lebih ramping.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com