Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNS Siap Kuliah Tatap Muka Asal Peroleh Izin

Kompas.com - 12/02/2021, 15:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jamal Wiwoho mengatakan pelaksanaan kuliah tatap muka harus dilakukan secara bertahap dan bersyarat.

Hal itu demi mengurangi mobilitas mahasiswa dan mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 di kampus UNS.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 6 Etika Komunikasi WhatsApp dengan Dosen

Menurut Jamal, kuliah tatap muka bersyarat harus memperoleh izin dari Satgas Covid-19 Kota Surakarta.

Hingga kini UNS juga tak pernah lepas koordinasi dengan Kemendikbud dan Pemkot Surakarta.

"Sedangkan kuliah tatap muka bertahap akan menerapkan sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas bagi mahasiswa yang ke kampus," ucap dia melansir laman UNS, Jumat (12/2/2021).

Dia menyebutkan, nantinya dalam sehari hanya ada dua mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa.

Selama kuliah tatap muka berlangsung, mahasiswa akan dibagi berdasarkan Nomor Induk Mahasiwa (NIM) ganjil dan genap untuk pembagian masuk ke dalam ruang kelas.

"Setengah di kampus dan selebihnya daring. Kita ganti mahasiswa dengan NIM ganjil di awal kalau sudah mid-semester yang genap. Kemudian itu bertahap," sebut Jamal.

Lalu, kata dia, UNS juga akan membatasi jam perkuliahan. Paling tidak durasi maksimal untuk satu SKS selama 30 menit.

Hal ini berlaku kelipatan sesuai dengan jumlah SKS yang diambil mahasiswa pada satu mata kuliah.

Baca juga: Proteksi Covid-19, Pakar UNS: Minum Vitamin Sesuai Dosis

Dia mencontohkan, peserta mahasiswa ada 100 orang, yang bisa ikut hanya 50 mahasiswa. Dari 50 mahasiswa itu, dibagi lagi menjadi dua kelas.

"Jadi maksimal satu kelas 25. Dan satu mata kuliah dengan durasi satu SKS maksimal 30 menit. Jadi, kalau dua SKS ya 60 menit," tutur Jamal.

Putuskan kebijakan harus dengan baik

Ketika ditanya kesiapan kuliah tatap muka, Jamal bersama Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Ahmad Yunus mengaku sudah siap.

"Asalkan ada izin dari Satgas Covid-19 dan Pemkot Surakarta," ungkap Jamal.

Dia menegaskan, keputusan UNS untuk menunda kuliah tatap muka merupakan bentuk penghormatan terhadap keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan Satgas Covid-19 dan Pemkot Surakarta.

"Sehingga pelaksanaan ini kita patuh. Enggak elok kalau kita di Jateng, terutama di Solo," ungkap Jamal.

Jamal menambahkan, virus Covid-19 ini benar-benar menjadi sebuah pandemi.

Jadi mengambil kebijakan di kampus itu harus benar-benar secara teliti dan baik.

Baca juga: Cegah Covid-19, Pakar UNS Buat Curcuma Pro demi Tingkatkan Imunitas

"Jangan sampai mengambil kebijakan yang bisa mengakibatkan lonjakan Covid-19 karena kegiatan kita di UNS," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com