Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Pelajar Bisa Jalan-jalan ke Museum Secara Virtual

Kompas.com - 06/02/2021, 13:13 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum ada pandemi Covid-19, salah satu agenda sekolah untuk para siswanya yakni berkunjung ke museum. Namun setelah ada pandemi, kegiatan ini pun terpaksa dihentikan.

Sejumlah museum pun tak kehabisan akal agar masyarakat luas khususnya kalangan pelajar tetap bisa menikmati koleksi museum.

Pengelola museum kini juga menyediakan fasilitas virtual tour atau kunjungan virtual di dalam museum.

Baca juga: Meski PSBB, Museum Nasional Andalkan Virtual Tour

Menurut Ketua Umum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY Ki Bambang Widodo, selama pandemi Covid-19, belum semua museum di DIY dibuka kembali untuk umum.

"Hingga saat ini dari 58 museum di DIY, baru 22 museum yang sudah buka untuk umum. Sedangkan 9 diantaranya juga menyediakan program kunjungan virtual," kata Ki Bambang kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2021).

Kunjungan virtual di 9 museum 

9 museum yang memberikan kunjungan virtual antara lain :

1. Museum Benteng Vredeburg

2. Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa

3. Museum Dr Yap

4. Museum Wayon Kekayon

Baca juga: Soal dan Jawaban “Museum Nasional” Belajar dari TVRI untuk SD

5. Museum Geoteknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

6. Museum Sandi

7. Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta

8. Museum Sonobudoyo

9. Museum Sains Taman Pintar Yogyakarta

Baca juga: Jelang Sumpah Pemuda, Disdik DKI Ajak Siswa Wisata Virtual ke Museum

Pengelola museum harus berinovasi

Ki Bambang berharap, pengelola museum tetap berinovasi di masa pandemi Covid-19 saat ini. Bagi museum khususnya museum bukan milik pemerintah agar dapat dikunjungi masyarakat. Terlebih dari kalangan pelajar.

"Meski buka harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan adanya kunjungan, bisa memperoleh uang tiket sehingga bisa membiayai operasional museum. Termasuk pemeliharaan koleksi museum," ungkap Ki Bambang.

Mayoritas museum memilih tutup sementara karena beberapa pertimbangan. Seperti tingkat kunjungan museum menurun drastis. Khususnya kunjungan dari kalangan pelajar. Karena sekolah masih libur dan melakukan pembelajaran online, mahasiswa juga belum mengikuti perkuliahan.

Baca juga: Dorong Kreativitas Seni di Tengah Pandemi, Museum Basoeki Abdullah Gelar Melukis Mural

"Selain itu beban operasional belum seimbang dengan penerimaan uang tiket masuk museum, Juga karena keterbatasan SDM di masing-masing museum," urai Ki Bambang.

Sementara itu Manager Operasional Museum Monumen Jogja Kembali Nanang Dwi Narto menambahkan, pihaknya sudah memberikan fasilitas kunjungan virtual. Meski belum lama dilakukan, peminatnya sudah ada dari satu sekolah di luar DIY.

"Kunjungan virtual yang kami sediakan melalui aplikasi Zoom. Sehingga pengunjung tetap bisa melihat koleksi di Museum Jogja Kembali," terang Nanang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com