Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KOPSI 2020, Membangun Karakter Ilmiah dan Penelitian Siswa Sejak Dini

Kompas.com - 04/11/2020, 10:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Dari jumlah tersebut terseleksi sebanyak 1.298 naskah penelitian dan selanjutnya diseleksi kembali menjadi 150 naskah penelitian ke tingkat nasional.

Sebanyak 283 siswa dari 87 SMA dan 25 MA dari 26 Provinsi di Indonesia memastikan diri mengikuti seleksi tingkat nasional meliputi Seleksi Pameran, Presentasi, dan Wawancara. Dari para finalis ini terdapat 10 siswa penerima Kartu Indonesia Pintar.

"Gelaran ini membantu saya dalam menambah wawasan karena bisa mendapat banyak masukan dan ilmu dari orang-orang yang ahli di bidangnya," ungkap Chinta Bella, MAN Mojokerto, Jawa Tengah yang tahun ini mengangkat penelitian interaksi siswa dan guru di tengah masa pandemi.

Baca juga: Satu Tahun Jokowi-Maruf, Puspresnas: Menjaga Nyala Semangat Prestasi Siswa

Salah satu peserta, datang dari provinsi paling timur Indonesia, di mana salah satu siswanya, Ruth Yaco Florensia Edoway, siswa SMAN 1 Nabire Papua berhasil masuk babak final.

"Persiapannya 2 bulan untuk mempersiapkan final ini, termasuk berlatih presentasi dan wawancara," kata Ruth yang masuk final untuk bidang ilmu sosial dan humaniora.

Semangat yang sama tergambar dari Sultan Fauzi, SMA Unggul Kota Subulussalam, provinsi Aceh. "Saya senang sekali bisa berpartisipasi dalam kompetisi ini, meski di tengah pandemi seperti ini. Saya mengharapkan mendapatkan lebih banyak bekal dalam penelitian nanti," ujarnya.

Selain lomba, sejumlah aktivitas lain disiapkan Puspresnas sebagai bagian rangkaian acara, di antaranya "Workshop Meneliti Itu Seru" yang menghadirkan beberapa narasumber di bidang penelitian.

Kapuspresnas Asep Sukmayadi mengatakan workshop ini bertujuan memberikan semangat pantang menyerah dan wawasan penelitian, khususnya di masa pandemi bagi para finalis KOPSI.

"Diharapkan ke depannya mereka akan menjadi peneliti muda Indonesia yang mampu menggerakkan potensi daerahnya sendiri melalui riset dan inovasi, meningkatkan nilai tambahnya sehingga daerahnyapun memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi," pungkas Asep. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com