Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2020, 11:50 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah memasuki tahun pertama. Salah satu perhatian utama periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo ini adalah pada sumber daya manusia dengan melahirkan generasi unggul.

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang berada di bawah Kemendikbud menjadi salah satu lembaga yang diharapkan mampu menjadi akselerator lahirnya SDM unggul lewat pembinaan talenta-talenta berprestasi, khususnya di dunia pendidikan.

Saat ini, kondisi pandemi global menjadi tantangan utama dalam transformasi pendidikan Indonesia, termasuk dalam pembinaan prestasi siswa dan mahasiswa. 

"Situasi pandemi menyebabkan ancaman terhadap menurunnya kualitas pendidikan, tidak hanya Indonesia tetapi juga seluruh dunia seperti diprediksi UNESCO. Jadi pandemi tidak hanya membawa dampak pada bidang kesehatan namun juga pendidikan kita," ungkap Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi.

Baca juga: Pembukaan FIKSI 2020, Melejitkan Talenta Inovasi dan Wirausaha Siswa

Menjaga nyala semangat siswa

Di sela-sela gelaran Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 di Bandung (20/10/2020), Asep menyampaikan pihaknya berusaha menjaga semangat anak-anak Indonesia agar tidak kehilangan orientasi dalam berinovasi, berekspresi dan berprestasi.

"Puspresnas berkomitmen sejak awal untuk membawa semangat Berprestasi dari Rumah, Menolak untuk Menyerah dan Jujur Itu Juara," tegas Asep.

Ia melihat anak-anak Indonesia tetap mampu menunjukkan prestasi meski di tengah tantangan pandemi Covid-19.

"Sejauh ini kita melihat pandemi tidak menyurutkan anak-anak kita untuk berprestasi. Ini menurut saya menunjukan daya tahan pendidikan yang ditunjukan lewat semangat anak-anak kita sangat dahsyat," ujar Kapuspresnas.

Dari sisi pengembangan prestasi, imbuhnya, hal ini sangat bermakna di mana masa pandemi semua dapat berdaptasi, termasuk seluruh kegiatan Puspresnas yang diarahkan pada kegiatan berbasis online.

Tantangan paling utama, tambah Asep, datang dari upaya pemerataan pembinaan siswa berprestasi seperti yang menjadi harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Dengan adanya virtual, tantangan itu menjadi lebih terjangkau untuk anak-anak baik secara komunikasi maupun pembinaan. Efisiensi menjadi penting di masa pandemi ini," jelasnya.

Hal ini mengingat, pembinaan siswa berprestasi bukan sekadar soal meraih prestasi namun juga ada banyak nilai dan karakter yang perlu dibangun.

"Anak-anak Indonesia tetap membutuhkan ruang-ruang pertemuan di mana mereka dapat saling berbagi pengalaman, berbagi gagasan, nilai persahabatan dan persaudaraan yang tidak dapat tergantikan secara on screen," jelas Asep.

Merdeka Belajar, menggali potensi unik siswa

Lebih jauh, Asep menilai hakekat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka memiliki ruh yang sama dengan semangat hadirnya Puspresnas ini: menggali potensi siswa Indonesia yang holistik dan unik.

"Merdeka Belajar sesungguhnya kebijakan untuk dapat menyiapkan talenta-talenta hebat Indonesia sesuai potensi anak seperti diamanatkan undang-undang. Dari yang awalnya hanya berbasis satu-dua pelajaran, didorong pada seluruh potensi siswa," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com