Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peduli Sampah Elektronik, Rafa Jafar Jadi Ikon Prestasi Pancasila 2020

Kompas.com - 31/08/2020, 15:18 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pendiri Komunitas E-Waste RJ Muhammad Rafa Ibnusiana Jafar mendapatkan apresiasi sebagai salah satu dari 75 ikon prestasi Pancasila 2020 (29/8/2020).

Akibat kepeduliannya kepada lingkungan lewat sampah elektronik di Indonesia, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menganggap pemuda berusia 17 tahun ini sebagai salah satu ikon dalam kategori kewirausahawan sosial.

“Mereka yang bergerak untuk memobilisir, menginspirasi masyarakat dalam rangka mengamalkan nilai-nilai Pancasila di kalangan komunitas maupun di kelompok-kelompok masyarakat lainnya,” jelas Al Zastrouw Ngatawi selaku pembawa acara malam penganugerahan virtual ini.

Sejak umur 12 tahun, Rafa Jafar memiliki kekhawatiran lebih terhadap sampah lingkungan di Indonesia. Ia menjelaskan, sampah elektronik dapat mencemari lingkungan dan udara sehingga merugikan manusia juga.

Baca juga: Tim Olimpiade Semesta, Inspirasi Pacu Prestasi di Tengah Pandemi

Sampah elektronik itu mengandung racun. Jadi kalau dibuang sembarangan, racunnya akan menyebar kemana-mana dan itu bahaya banget. Bisa ada pencemaran lingkungan, pencemaran udara dan kita bisa ikut tercemar dan terkena penyakit sampai seperti kanker,” ucap Rafa kepada wartawan BBC Indonesia, 4 tahun silam.

Maka dari itu, ia menginisiasi perubahan gaya hidup masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan barang elektronik.

Komunitas E-waste RJ menjadi wadah untuk menyediakan titik pengumpulan sampah elektronik. Nantinya sampah yang dikumpulkan akan diolah dengan tepat oleh perusahaan pengolah sampah elektronik bersertifikasi.

Dengan mendapatkan pengakuan dari pemerintah Indonesia, peraih Ashoka Young Changemaker 2019 ini berharap agar tindakannya dapat menginspirasi dan mendongkrak semangat jiwa kebangsaan kalangan pemuda Indonesia.

Tujuannya agar generasi muda bisa memahami dasar negara serta mengimplementasikannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Urgensi Limbah Elektronik di Indonesia

Dalam Regional E-waste Monitor in East and Southeast Asia pada 2016, Indonesia memiliki kerangka hukum, mekanisme pengumpulan, infrastruktur pengelolaan, serta standar kesehatan dan keselamatan lingkungan dari sampah elektronik yang rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com