Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Survei Indonesia: 4 Rekomendasi Terkait Bantuan Kuota Internet

Kompas.com - 17/10/2020, 07:22 WIB
Albertus Adit

Penulis

Pada webinar itu juga menghadirkan narasumber Prof. Dr. Moch Bruri Triyono, M.Pd., (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta), Achmad Adhitya Ph.D., (Vice Chairman IDST of The Habibi Center), dan Budy Sugandi (Peneliti Utama Arus Survei Indonesia).

Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) juga telah merilis hasil surveinya. Untuk hasil kesimpulan survei bisa dibuka dari berita sebelumnya dari tautan di bawah ini.

Baca juga: Setuju/Tidak Bantuan Kuota Internet? Ini 5 Kesimpulan Hasil Survei Nasional

Rekomendasi hasil survei

Berikut ini rekomendasi hasil survei dari Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI):

1. Lantaran dinilai positif oleh publik, sebanyak:

  • 80,5 persen masyarakat ingin supaya program bantuan kuota internet ini perlu dilanjutkan di tahun 2021.
  • 13,9 persen tidak ingin dilanjutkan.
  • 5,6 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab.

2. Adapun masukan publik terkait program kuota internet gratis antara lain yakni:

  • Memperbaiki signal internet tidak stabil (23,8 persen)
  • Akses internet yang terbatas (16,0 persen)
  • Pembagian bantuan yang harus lebih merata (13,3 persen)
  • Jumlah kuota internet minim/kecil (9,3 persen)
  • Perlunya pengawasan (5,1 persen), dan lainnya.

3. Perlu dilakukan sosialisasi terus menerus terkait program bantuan kuota internet. Sebab berdasarkan temuan survei, masih ada sekitar 20,0 persen publik yang masih belum tahu program tersebut.

4. Sosialisasi terkait penggunaan kuota internet umum untuk kepentingan belajar perlu dilakukan. Karena dari temuan survei, selain memanfaatkan kuota internet umum untuk:

  • membuka media sosial (38,3 persen)
  • browsing (26,1 persen) akses Youtube (18,8 persen)
  • sebagaian kuota umum internet juga digunakan untuk game internet (8,9 persen).

Kendati persentase yang menggunakan kuota umum untuk game internet kecil, namun penekanan bahwa program kuota internet gratis harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran perlu dilakukan supaya program ini benar-benar tepat guna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com