KOMPAS.com - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan, minimnya pengetahuan dan pengalaman guru menghadapi krisis di masa PJJ, menjadi kendala tersendiri di dunia pendidikan.
Meski begitu, Iwan menyatakan bayak guru-guru di dunia, terutama dalam hal ini guru-guru Indonesia, yang telah semakin kreatif melaksanakan pembelajaran daring dengan dukungan teknologi.
"Di tengah keterbatasan sarana dan teknologi yang ada, guru-guru Indonesia, sebagian dari guru-guru daerah 3T, daerah perkotaan dan pedesaan lainnya, berkreasi mencari jalan keluar pemecahan masalah agar siswa bisa menerima pembelajaran," paparnya dalam konferensi daring Peringatan Hari Guru Sedunia tingkat Nasional 2020, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Mendikbud Nadiem soal Pengganti UN 2021: Tidak Perlu Bimbel Khusus
RPP yang telah mereka kembangkan dan teruji efektivitasnya, lanjut Iwan, perlu disebarluaskan. Termasuk di dalamnya perangkat pendukung pembelajaran lain yang diperlukan.
Termasuk ide-ide praktik baik serta inovasi yang bermanfaat dan berdaya guna jika dibagikan kepada guru-guru lain yang membutuhkan.
"Di sinilah, Guru Berbagi hadir. Guru Berbagi sifatnya dua arah, guru bisa berbagi ide dan guru bisa mendapatkan ide. Kami mengajak semua guru, komunitas pendidikan, penggerak pendidikan, untuk mencoba ide-ide baru, ide-ide yang mungkin selama ini belum terpikirkan," imbuh dia.
Iwan mengatakan, guru-guru yang telah berkontribusi, terus semangat untuk berbagi, layak untuk diapresiasi.
Baca juga: Asesmen Nasional Jadi Pengganti UN 2021, Ini 3 Aspek yang Akan Diuji
Harapannya, kata dia, agar bisa memantik motivasi guru-guru lainnya untuk bergotong-royong berbagi praktik baik dalam pembelajaran, baik dengan modal daring, modal luring maupun hybrid.
"Dalam hal ini kita telah memilih masing-masing 3 guru dari jenjang TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB, baik sekolah maupun madrasah mewakili mereka yang telah berkontribusi," terang Iwan.
Di antara mereka, lanjut dia, ada yang mengajar sekolah di desa, di kota bahkan ada guru garis depan yang mengajar di daerah perbatasan yang jauh dari kota dan penuh keterbatasan, tetapi memiliki semangat yang tak terbatas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.