Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Pelajari Studi "Consumer Behaviour" agar Siap Adaptasi Karier

Kompas.com - 06/10/2020, 14:01 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

“Jadi kata kuncinya adalah decision making (membuat keputusan) tentang apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan terhadap suatu produk atau jasa. Jadi ini adalah skill yang sangat sentral untuk semua bisnis,” ucapnya.

Oleh karena itu, penting untuk menaruh empati pada konsumen supaya bisa mengetahui apa yang mereka inginkan.

Pasalnya ketika memegang suatu brand atau bisnis, pekerjaan harus mencangkup 3 pilar, yaitu brand promise (nilai merek), product offer (produk apa yang ditawarkan), dan consumer insight (profil konsumen).

That’s why consumer insight ini membuat semua bisnis jadi consumer centric (sentral pada konsumen). Artinya membuat bisnis yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen yang tepat,” jelas Agia dalam web seminar yang diadakan oleh Klob dan Growth Center Kompas Gramedia.

Untuk prospek karier orang yang memiliki kemampuan menganalisis perilaku konsumen, Agia membaginya menjadi 3 bagian yaitu riset and data, pemasaran and periklanan, serta produk and operasi.

Baca juga: Mengenal Ikigai, Rahasia Etos Kerja Tinggi dan Karier Cemerlang ala Jepang

Dalam karier yang terkait penelitian dan data, masyarakat bisa menjadi peneliti consumer insight, analis business intelligence, dan consumer experience associate.

Sementara itu pada bidang pemasaran dan periklanan, masyarakat bisa menjadi peneliti pasar dan analitik, analis kampanye, konsultan periklanan dan komunikasi, serta strategi dan perencanaan brand.

Masyarakat bisa juga berkarir pada bidang produk dan operasi dengan menjadi manajer produk, periset User experience (UX), dan customer lifecycle management Lead.

Industri yang sangat membutuhkan ilmu perilaku konsumen ini adalah Fast Moving Consumer Goods (penjual bahan kebutuhan sehari-hari yang cepat habis), e-commerce, pelayanan finansial, periklanan, pariwisata, serta media dan berita.

“Kalau untuk (pendidikan) S1, belum ada spesifik yang mencetak lulusan untuk berkarier menjadi analis perilaku konsumen. Biasanya dari psikologi, manajemen, dan marketing. Jurusan spesifik (consumer behaviour) baru ada di S2,” kata Agia.

Agia pun menyimpulkan bahwa intinya semua bisnis yang menjual produk ke konsumen pasti membutuhkan analisis tentang perilaku konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com