Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa, Pelajari Studi "Consumer Behaviour" agar Siap Adaptasi Karier

KOMPAS.com – Behaviour Scientist dan Consumer Insight Lead LinkAja Muhamad Irfan Agia mengatakan studi consumer behaviour merupakan salah satu satu keterampilan paling menjanjikan di dunia saat manusia perlu beradaptasi.

“Karena di industri sekarang, kita butuh punya modal keilmuan, salah satunya ya consumer behaviour,” sambung Agia pada Sabtu (4/10/2020).

Dalam web seminar bertajuk “The Most Wanted Skill: Consumer Behaviour Analysis”, Agia menjelaskan biasanya banyak mahasiswa setelah lulus atau ingin mengambil kerja bingung apakah dirinya harus menjadi generalis atau spesialis.

Generalis merupakan suatu istilah menggambarkan seseorang yang memiliki pengetahuan banyak mengenai sesuatu, tetapi tidak mendalam sedangkan spesialis sebaliknya.

Akan tetapi, Agia mengatakan bahwa saat ini menjadi generalis dan spesialis bukan menjadi pilihan lagi.

“Sekarang itu kita perlu menjadi diri sendiri. Jadi kita juga harus punya pengertian, speaking the language di beberapa area. Kita tahu beberapa dalamannya ya terkait industri atau job area lain. Jadi the future in the next we belong to polymath, the integrator,” ungkap Agia.

Integrator yang dimaksud Agia adalah orang yang bisa mengintegrasikan pengetahuan mereka di banyak tempat untuk membuat sesuatu bermakna.

Menurut Agia, ilmu consumer behaviour adalah salah satu kemampuan yang bisa ditransfer.

“Artinya adalah teman-teman mau di industri manapun, ketika teman-teman mengerti perilaku konsumen, teman-teman pasti akan survive. Teman-teman pasti akan dibutuhkan oleh setiap bisnis,” tegasnya dalam webinar Ready Set Rise.

Maka dari itu, kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen keterampilan yang menjanjikan yang karena bisa ditransfer saat perlu beradaptasi dengan bisnis atau dunia.

Consumer behaviour dan propek karier

Agia mendefinisikan consumer behaviour sebagai salah satu studi yang mempelajari bagaimana konsumen itu mengambil keputusan.


“Jadi kata kuncinya adalah decision making (membuat keputusan) tentang apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan terhadap suatu produk atau jasa. Jadi ini adalah skill yang sangat sentral untuk semua bisnis,” ucapnya.

Oleh karena itu, penting untuk menaruh empati pada konsumen supaya bisa mengetahui apa yang mereka inginkan.

Pasalnya ketika memegang suatu brand atau bisnis, pekerjaan harus mencangkup 3 pilar, yaitu brand promise (nilai merek), product offer (produk apa yang ditawarkan), dan consumer insight (profil konsumen).

“That’s why consumer insight ini membuat semua bisnis jadi consumer centric (sentral pada konsumen). Artinya membuat bisnis yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen yang tepat,” jelas Agia dalam web seminar yang diadakan oleh Klob dan Growth Center Kompas Gramedia.

Untuk prospek karier orang yang memiliki kemampuan menganalisis perilaku konsumen, Agia membaginya menjadi 3 bagian yaitu riset and data, pemasaran and periklanan, serta produk and operasi.

Dalam karier yang terkait penelitian dan data, masyarakat bisa menjadi peneliti consumer insight, analis business intelligence, dan consumer experience associate.

Sementara itu pada bidang pemasaran dan periklanan, masyarakat bisa menjadi peneliti pasar dan analitik, analis kampanye, konsultan periklanan dan komunikasi, serta strategi dan perencanaan brand.

Masyarakat bisa juga berkarir pada bidang produk dan operasi dengan menjadi manajer produk, periset User experience (UX), dan customer lifecycle management Lead.

Industri yang sangat membutuhkan ilmu perilaku konsumen ini adalah Fast Moving Consumer Goods (penjual bahan kebutuhan sehari-hari yang cepat habis), e-commerce, pelayanan finansial, periklanan, pariwisata, serta media dan berita.

“Kalau untuk (pendidikan) S1, belum ada spesifik yang mencetak lulusan untuk berkarier menjadi analis perilaku konsumen. Biasanya dari psikologi, manajemen, dan marketing. Jurusan spesifik (consumer behaviour) baru ada di S2,” kata Agia.

Agia pun menyimpulkan bahwa intinya semua bisnis yang menjual produk ke konsumen pasti membutuhkan analisis tentang perilaku konsumen.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/06/140148971/mahasiswa-pelajari-studi-consumer-behaviour-agar-siap-adaptasi-karier

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke