Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiapkan Wisudawan Masuk Normal Baru Pendidikan Selanjutnya

Kompas.com - 09/06/2020, 17:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Lulusan tahun 2020 ini memiliki tantangan tersendiri. Selain harus menghabiskan sisa pembelajaran di tengah wabah Covid-19, saat lulus mereka langsung dihadapkan pada tantangan baru: memasuki era kenormalan baru pascapandemi.

Untuk itu, dibutuhkan pendekatan khusus bagi para lulusan yang berbeda dibandingkan lulusan angkatan sebelumnya. Hal terpenting itu yakni kemampuan untuk beradapatasi dan juga pola pikir positif.

"Dalam setiap kejadian selalu ada hikmah dibaliknya. Oleh karena itu, dalam menyikapi segala sesuatu harusnya sesuai dengan porsinya, tidak kurang dan lebih. Mindset ini yang ingin kita tanamkan kepada para siswa," ujar Nurhadi Hafman, General Manager Fatih Bilingual School (FBS) Aceh dalam seremoni kelulusan yang digelar secara daring pada 6 Juni 2020.

Dalam kesempatan tersebut, FBS Aceh meluluskan 74 siswa untuk jenjangan SD, SMP dan SMA. Acara wisuda kelulusan dilakukan menggunakan platform Zoom melibatkan siswa, orangtua, guru, pejabat dan juga undangan. 

Baca juga: I-4 Diaspora: Situasi Normal Baru di Korea, Apa Pelajaran Bisa Kita Dapatkan?

Belajar dari kehidupan

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melalui video conference menyampaikan pesan kepada para lulusan tantangan yang dihadapi dalam jenjang yang lebih tinggi tidaklah mudah.

"Tantangan semakin berat dengan kondisi yang dihadapi dunia saat ini yang belum tahu kapan berakhirnya. Namun kita semua yakin semua akan berlalu," ujar Nova Iriansyah.

Hal senada disampaikan Rachmat Fitri Kepala Dinas Pendidikan Aceh. "Ditengah musibah pandemi global Covid-19 ini kalian harus tetap semangat melanjutkan studi. Teruslah belajar di manapun, kapan pun dan dari siapapun," pesannya.

Rachmat menjelaskan belajar tidak indentik dengan sekolah. Para lulusan juga dapat belajar dari kehidupan. Ia menjelaskan perbedaan belajar di sekolah dan kehidupan hanya terletak dari proses pembelajar yang dibalik.

"Di sekolah, siswa belajar terlebih dahulu untuk kemudian mendapat ujian. Dalam kehidupan yang terjadi sebaliknya, kita mendapat ujian terlebih dahulu untuk kemudian belajar dari ujian yang kita hadapi," ujarnya.

Ia juga menyampaikan belajar sepanjang hayat harus menjadi pedoman penting dalam kehidupan kita. "Jadilah pribadi yang mampu menebar manfaat bagi banyak orang. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang banyak," kata Rachmat.

Untuk menjadi manusia pribadi yang bermanfaat harus ada aksi nyata yang dilakukan, sekecil apapun tindakan yang kita lakukan. Jadilah generasi emas," pesannya kepada para lulusan.

Siswa berprestasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com