KOMPAS.com - Dewan Profesor Universitas Padjadjaran (Unpad) menyampaikan usulan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat M. Ridwan Kamil terkait penanganan Coronavirus (COVID-19) di Jawa Barat Senin (30/3).
Sebanyak delapan usulan disampaikan Dewan Profesor kepada Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov). Usulan yang diinisiasi oleh sejumlah Guru Besar Unpad ini telah dibukukan untuk kemudian disampaikan kepada jajaran di Pemprov Jabar.
“Buku Usulan Pemikiran Dewan Profesor Universitas Padjadjaran terkait Penanganan COVID-19 ini diinisiasi oleh para Profesor yang mendapat sambutan dan dukungan dari Ketua Dewan Profesor, Ketua Senat Akademik dan tentunya dari Rektor Universitas Padjadjaran,” tulis Editor sekaligus Perumus Usulan Prof. Tarkus Suganda seperti dikutip dari laman Unpad.
Berdasarkan analisis dari 20 kontributor pengusul, dijelaskan bahwa jumlah penduduk tertular Coronavirus terus meningkat secara cepat di Indonesia.
Berdasarkan data pertambahan jumlah orang terinfeksi dan prediksi para ahli, tren bertambahnya penderita masih akan terus meningkat akibat kurang efektifnya kebijakan yang diberlakukan saat ini.
Di sisi lain, pemberlakuan pembatasan sosial (social distancing/physical distancing) dinilai tidak efektif. Dua penyebabnya adalah masih simpang siurnya informasi kebijakan ini di masyarakat, serta kurang masifnya sosialisasi tentang kebijakan ini pada sejumlah media.
Baca juga: Cegah Corona, Unpad Perpanjang Kuliah Online hingga Juni 2020
Tenaga kesehatan menjadi golongan masyarakat terbesar (12%) yang menunjukkan hasil positif terinfeksi Coronavirus.
Di lingkup Rumah Sakit Pendidikan, peserta pendidikan dokter spesialis paling berpotensi terpapar penderita, sehingga sebagian besar dikhawatirkan termasuk ODP.
“Terlebih lagi jam jaga yang panjang bagi mereka mengakibatkan kelelahan dan berisiko untuk mengalami sakit yang berat, sementara banyak petugas kesehatan bekerja tanpa Alat Pelindung Diri (APD) yang standar, bahkan ada yang tidak menggunakannya,” tulis Prof. Tarkus.
Adapun 8 usulan Dewan Profesor Unpad adalah sebagai berikut:
1. Membuat RS baru di hotel atau tempat lain sebagaimana penggunaan Wisma Atlet di DKI Jakarta;
2. Mengembangkan RS yang sedang dibangun seperti RS Edelweis sebagai RS COVID19;
3. Menjadikan RS Al Islam dan RS Al Ihsan dan RS provinsi lainnya menjadi rumah sakit khusus COVID-19 sebagai back up RS Hasan Sadikin, karena kedua RS ini memiliki fasilitas yang cukup besar. Namun demikian, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah: