Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2020, 17:37 WIB
|

KOMPAS.com - Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) memberi peringatan terkait bahaya pemakaian alkohol dan chlorine pada tubuh.

Karena ada peringatan dari WHO, membuat masyarakat dapat informasi simpang siur di dunia maya terkait istilah disinfektan, antiseptik, hingga bilik sterilisasi.

Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Dr rer nat Fredy Kurniawan MSi memberikan penjelasan terkait kabar tersebut.

Saat ini, disinfektan dan antiseptik yang dinilai sebagai langkah preventif untuk mencegah penularan virus corona banyak diburu dan bahkan diracik sendiri oleh masyarakat.

Baca juga: Ini Saran Akademisi Unhas Terkait Penggunaan Hand Sanitizer dan Disinfektan

"Menariknya lagi adalah munculnya fenomena bilik sterilisasi, saya kira hal ini dipicu oleh keberhasilan Vietnam yang turut mempopulerkan lewat dunia maya," ujar Fredy seperti dikutip dari laman resmi ITS, Senin (30/3/2020).

Tak heran jika di Indoensia juga mulai diterapkan hal itu, yakni membuat bilik sterilisasi. Namun, masalah timbuh karena ada larangan dari WHO terkait bahaya pemakaian bahan itu pada tubuh.

"Jika dilakukan oleh orang yang tidak punya kompetensi yang cukup dalam meramu dan menggunakan secara benar, maka akan sangat berbahaya bagi diri sendiri, orang lain, dan juga lingkungan dalam waktu dekat bahkan bisa jadi jangka panjang," katanya.

Antisepti dan disinfektan

Berdasarkan istilah WHO, antiseptik adalah salah satu jenis disinfektan yang menghancurkan atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup tanpa mengakibatkan cedera. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah polyvidone iodine, chlorhexidine, dan alkohol.

Sedangkan, disinfektan berfungsi menghancurkan dan menghambat mikroorganisme patogen pada keadaan nonspora atau vegetatif.

Sebenarnya, bahan-bahan berbasis kedua material yang disebut, yaitu chlorine dan etanol banyak tersedia di pasaran. Bahkan, WHO juga telah memberikan resep rekomendasi membuat hand sanitizer berbasis etanol dan Iso Propyl Alcohol (IPA).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+