Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Noni, Guru Mengaji Diterima Kuliah Gratis 100 Persen di UGM

KOMPAS.com - Noni Cantika Wiguna resmi menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dia diterima di UGM lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023.

Nantinya Noni akan menjadi mahasiswa di program studi (Prodi) Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar Sekolah Vokasi.

Di UGM, Noni bisa kuliah gratis dengan uang kuliah tunggal (UKT) pendidikan unggul bersubsidi 100 persen (UKT 0).

Noni pun saat ini masih menjadi kandidat penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah.

Noni mengaku, UGM merupakan kampus terbaik. Sehingga, dia memilihnya sebagai kampus yang dituju.

Lalu, Yogyakarta juga menjadi kota pelajar. Maka dari itu, dia akan bersungguh-sungguh menjalani studi di UGM.

"Tentu akan belajar sungguh-sungguh," ucap dia mengutip laman UGM, Jumat (21/7/2023).

Anak pasangan dari Ika (38) dan Sarman Uju (43) ini setiap hari selalu mengajar mengaji selepas pulang sekolah dari SMAN 1 Soreang.

Dia mengajar mengaji anak-anak SD Yayasan Daarul Haq Madani Indonesia Soreang Bandung.

Noni bercerita tidak jarang dirinya menginap di asrama yayasan dan tidak pulang ke rumahnya di daerah Ciluncat, Cangkuang, Soreang.

"Ya ada sekitar 15 anaklah yang mengaji," ungkap dia.

Meskipun secara materi dari kesibukannya mengajar mengaji ini tidak seberapa, tapi Noni tetap tekun melakoninya.

Tugas utamanya untuk belajar di SMAN 1 Soreang pun tetap diutamakan. Hasilnya pun Noni dari kelas 1 hingga 3 selalu masuk 5 besar di sekolahnya.

Noni gemar belajar dan bertanggung jawab.

Ibu dari Noni, Ika bercerita bahwa anak sulungnya ini selain rajin juga cukup bertanggung jawab dengan studinya.

Itu terlihat dari Noni yang bisa membagi waktu di sela-sela kesibukannya.

Alhasil dia selalu meraih prestasi sekolah meski setiap hari sibuk mengajar mengaji.

"Anaknya tanggung jawablah dengan dirinya sendiri," ungkap Ika.

Ika menyadari meski sehari-hari hidup mereka serba pas-pasan, tapi terkait studi mereka tetap berharap kedua anaknya bisa melanjutkan studi melebihi kedua orangtuanya.

"Ya, Noni adalah anak sulung dan masih mempunyai seorang adik laki-laki yang ada di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD)," ujarnya.

Orangtua Noni jadi tukang bangunan

Sehari-hari Ika berjualan kecil-kecilan alat kebutuhan rumah tangga di rumahnya.

Ika juga sesekali membantu catering tetangganya jika ada pesanan.

Sementara ayah Noni, Sarman bekerja di luar kota. Terkadang, ia bekerja sebagai tukang bangunan dan membantu temannya menjahit.

"Ya dari itu saja, kadang ayahnya di bangunan, kadang menjahit. Pulangnya juga tak tentu," tutur Ika.

Dia menambahkan, dirinya beruntung saat Noni diterima di UGM, karena bisa kuliah gratis.

"Waktu itu campur aduk. Ya senang dan deg-degan juga karena akan jauh dari orang tua. Tapi saya yakin karena UGM bagus. Dia berharap anaknya bisa sunggung-sungguh, agar bisa cepat selesaikan studi," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/21/141004371/kisah-noni-guru-mengaji-diterima-kuliah-gratis-100-persen-di-ugm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke