Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Strategi Unair Cegah Suap pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

KOMPAS.com - Pada seleksi penerimaan mahasiswa baru (PMB) di perguruan tinggi negeri (PTN), ada beberapa jalur yang dibuka. Salah satunya jalur mandiri.

Di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ada beberapa strategi untuk mencegah terjadinya suap dalam seleksi penerimaan mahasiswa pada jalur mandiri.

Menurut Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih, jalur mandiri merupakan amanah dari Undang-Undang yang diatur oleh pemerintah. Perguruan tinggi memiliki sistemnya masing-masing untuk mengembangkan jalur ini.

Tetapi di Unair, dalam melakukan seleksi mahasiswa baru, kampus tersebut tetap mengedepankan akademik atau nilai dari peserta.

"Akademik adalah indikator utama dalam proses seleksi mahasiswa baru pada jalur mandiri. Bukan karena sumbangannya banyak, namun karena memang nilai akademiknya layak untuk dapat diterima," ujar Prof. Nasih seperti dikutip dari laman Unair, Rabu (24/8/2022).

Tak hanya itu saja, paguyuban rektor selalu mengevaluasi sistem penerimaan mahasiswa jalur mandiri yang telah digunakan.

3 strategi Unair

Untuk mencegah adanya suap pada proses PMB, Unair punya tiga strategi, yakni:

1. Sosialisasi

Melalui website dan juga media sosial universitas, disosialisasikan bahwa tidak ada pembayaran yang sah selain yang tertera di peraturan rektor, yaitu Uang Kuliah Awal (UKA) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Segala transaksi keuangan tidak masuk dalam rekening pribadi, melainkan melalui rekening universitas.

2. Sayembara

Setiap tahun, Unair menyelenggarakan sayembara berkaitan dengan oknum-oknum yang mengaku dapat memasukkan putra putrinya masuk Unair melalui jalur tertentu.

"Jika ada oknum yang mengaku dari Unair memberikan iming-iming tertentu, masyarakat bisa melaporkan ke kami, maka orang itu bisa dapat hadiah dari kami. Kami akan sangat senang jika masyarakat mau memberikan informasi yang valid," terang Rektor.

3. Peniadaan kunjungan maupun tamu tanpa tujuan spesifik

Selain itu, Rektor menegaskan, menjelang penerimaan mahasiswa baru, pihaknya seringkali mendapat kunjungan yang tidak spesifik tujuannya.

"Kami tidak menerima tamu-tamu yang tidak jelas yang pengin ketemu rektor maupun pimpinan. Kami tidak akan temui. Ini untuk menghindari kurupsi, kolusi, dan nepotisme," jelasnya.

Strategi pendukung lain

Di Unair juga memberlakukan strategi pendukung berupa penggunaan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebagai seleksi resmi dari pemerintah pusat dalam seleksi mandiri.

Dikatakan rektor bahwa strategi itu untuk mereduksi oknum-oknum tertentu yang bermaksud melakukan kecurangan.

Untuk menghindari kolusi, Unair membentuk badan khusus bernama Pusat Pengelola Dana Sosial. Pembentukan PUSPAS untuk menghindari pihak-pihak yang ingin memberikan sumbangan atas nama pribadi.

"Bagi orang yang ingin menyumbang, kami tampung dalam mekanisme PUSPAS. Itu juga diaudit. Semua transparan. Intinya, Unair mengembangkan sistem di mana seluruh penerimaan tidak masuk rekening pribadi," tandasnya.

Selain itu, Prof. Nasih juga menegaskan bahwa terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingungan kampus bukan persoalan sistem.

Sebagus apapun sistemnya, jika yang mengelola sistem tidak berintegritas, peluang untuk melakukan kecurangan tetap besar. Karena itu, faktor integritas menjadi perhatian utama dalam pengelolaan penerimaan mahasiswa baru di Unair.

"Sebaik apapun sistemnya, kalau manusianya, integritasnya tidak bagus, peluang untuk melakukan kecurangan akan tetap terjadi. Faktor integritas harus menjadi perhatian utama," tegas Prof. Nasih.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/28/153358971/ini-strategi-unair-cegah-suap-pada-seleksi-penerimaan-mahasiswa-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke