Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Polisi Banting dan Piting Mahasiswa Pedemo, Ujungnya Minta Maaf

Kompas.com - 16/10/2021, 07:27 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu terjadi kericuhan antara polisi dengan mahasiswa yang sedang demo di Kompleks Pemerintah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Rabu (13/10/2021).

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, kericuhan tersebut memperlihatkan seorang polisi membanting seorang mahasiswa hingga mengalami kejang-kejang.

Kronologi polisi banting mahasiswa saat demo

Aksi demo yang berlangsung ricuh tersebut saat polisi dan para pendemo terlibat aksi saling dorong.

Beberapa petugas juga terlihat berusaha menangkap para pengunjuk rasa.

Dalam video terssebut, tampak seorang polisi berseragam hitam mengamankan pria peserta aksi.

Namun polisi tersebut bertindak dengan memiting leher pria itu, lalu membanting tubuhnya ke trotoar.

Setelah itu, pria peserta aksi tersebut mengalami kejang-kejang saat tergeletak di lantai dan dikerumuni oleh sejumlah polisi lain.

Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Detik-detik Polisi Piting dan Banting Mahasiswa Pedemo di Tangerang ke Trotoar sampai Kejang-kejang

Demo terjadi dalam rangka hari jadi ke-389 Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021).

Dia mengatakan, pria yang dibanting tersebut saat ini sudah dibawa ke rumah sakit dan dilakukan serangkaian pemeriksaan di sana.

"Sudah saya bawa ke RS Harapan Mulia untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasil rontgen kondisinya tidak ada fraktur (keretakan) dan kondisi baik," kata Wahyu saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Wahyu memastikan bahwa saat ini kondisi peserta aksi yang dibanting anggotanya sudah sehat dan dalam pemantauan tim medis.

Anggota polisi tersebut ditindak tegas

Terkait tindakan yang dilakukan anak buahnya, Wahyu mengatakan akan melakukan evaluasi melalui tim Propam terhadap SOP pengamanan massa.

Setelah hasil evaluasi keluar, akan dijadikan bahan untuk menindak anggotanya jika terbukti melakukan kesalahan SOP.

"Tidak ada kekerasan, kalau masih ada berarti oknum anggota tersebut akan saya tindak tegas," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com