Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Kompas.com - 01/05/2024, 06:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tanggal 1 Mei, diperingati sebagai Hari Buruh Internasional (International Workers’ Day) atau yang juga akrab disebut May Day.

Hari Buruh merupakan peringatan perjuangan bersejarah dan pencapaian yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh.

Dikutip dari laman Britannica, pada 1889, sebuah federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari untuk mendukung para pekerja.

Dipilihnya 1 Mei juga dalam rangka memperingati Kerusuhan Haymarket yang terjadi di Chicago pada Mei 1886.

Baca juga: Diperingati Tiap 1 Mei, Mengapa Hari Buruh Disebut May Day?


Di Indonesia Hari Buruh menjadi hari libur nasional, dan biasanya dirayakan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh atau pekerja.

Banyak negara di seluruh dunia juga melakukan hal serupa. Misalnya di Jerman Hari Buruh menjadi hari libur resmi sejak 1933, setelah kebangkitan Partai Nazi.

Di Uni Soviet, para pemimpin mengadakan hari libur, dan percaya itu akan mendorong pekerja di Eropa dan Amerika Serikat untuk bersatu melawan kapitalisme.

Di Eropa, 1 Mei secara historis diasosiasikan dengan festival pagan pedesaan, tetapi arti asli dari hari tersebut secara bertahap digantikan oleh asosiasi modern dengan gerakan buruh.

Baca juga: 20 Ucapan dan Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024

Sejarah Hari Buruh Internasional

Ilustrasi Sejarah Hari Buruh Internasional.Freepik Ilustrasi Sejarah Hari Buruh Internasional.

Semua berawal dari puncak Revolusi Industri selama abad ke-19. Di mana ribuan pria, wanita, dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang, menurut laman History.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, pada 1884, Federation of Organized Trades and Labour Unions (yang kemudian menjadi Federasi Buruh Amerika) mengadakan konvensi di Chicago.

Mereka memproklamirkan agar waktu kerja resmi diubah menjadi delapan jam, yang mana berlaku sejak dan setelah 1 Mei 1886.

Baca juga: Hari Buruh 2023 Tanggal Merah, Ini Sejarah Peringatannya di Indonesia

Tahun berikutnya salah satu organisasi buruh terbesar di Amerika, Knights of Labor, ikut mendukung proklamasi tersebut, dengan mendorong para pekerja untuk mogok dan berdemonstrasi.

Pada 1 Mei 1886, 300.000 lebih pekerja dari 13.000 bisnis di seluruh negeri keluar dari pekerjaan mereka dan jumlah pemogok bertambah hampir 100.000 di hari-hari berikutnya.

Demonstrasi yang awalnya berjalan damai, berubah menjadi rusuh pada 3 Mei, akibat bentrok antara pekerja Chicago dan polisi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com