Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperingati Tiap 1 Mei, Mengapa Hari Buruh Disebut May Day?

Kompas.com - 01/05/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tanggal 1 Mei, dunia merayakan May Day atau Hari Buruh. Tahun ini, Hari Buruh 2023 jatuh pada Senin (1/5/2023).

International Labour Organization (ILO) menetapkan Hari Buruh 2023 mengambil tema World Day for Safety and Health at Work 2023 atau Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2023.

Menurut ILO, lingkungan kerja yang aman dan sehat merupakan prinsip dasar dan hak buruh di tempat kerja. Karena itu, harus kembali didorong dalam perayaan Hari Buruh 2023.

Pada perayaan ini, dunia akan memeringati perjuangan para pekerja dan kaum buruh. Di Indonesia, contohnya, para organisasi buruh akan turun ke jalan guna menyerukan keadilan bagi mereka. Itulah alasan hari ini disebut sebagai Hari Buruh.

Namun, bagaimana sejarahnya Hari Buruh juga dikenal sebagai May Day?

Baca juga: Hari Buruh 1 Mei, Ini Sejarah dan Tema May Day 2023


Perayaan May Day

Menurut History, tanggal 1 Mei sejak lama dirayakan untuk menyambut perubahan musim semi di belahan Bumi utara, seperti Inggris.

Pada 1000 SM, bangsa Celtic yang tinggal di daerah yang sekarang dikenal sebagai Perancis, Spanyol, Inggris, dan Irlandia membagi penanggalan mereka menjadi dua bagian, yaitu bulan gelap dan terang.

Dilansir dari Woman's Day, bulan gelap terjadi saat musim gugur dan musim dingin. Perayaan awal bulan gelap berlangsung pada hari Samhain pada 31 Oktober atau sekarang dikenal sebagai Halloween.

Sebaliknya, bulan terang berlangsung saat musim semi dan panas. Awal bulan ini dirayakan dengan mengadakan festival Beltane.

Beltane terlaksana tepat pada 1 Mei sehingga banyak orang menyebutnya sebagai May Day. Keduanya sama-sama digunakan untuk menyebut perayaan ini.

Saat May Day, warga akan menari memutari tiang maypole yang dihias dengan bunga. Tradisi ini terus berlangsung hingga abad ke-20.

Baca juga: Sejarah Peringatan Hari Buruh di Indonesia, Ucapan, dan Twibbonnya

Hari Buruh

Hubungan antara May Day dan hak-hak buruh dimulai pada abad ke-19 di Amerika Serikat.

Pada 1 Mei 1886, lebih dari 300.000 anggota serikat pekerja di Chicago dan kota-kota besar lainnya memutuskan untuk mogok kerja. Kejadian ini dikenal sebagai peristiwa Haymarket.

Time melaporkan, para pekerja menuntut diberikan jam kerja delapan jam sehari. Sayangnya, pemogokan yang terjadi di pabrik milik McCormick Reaper pada 3 Mei berakhir dengan kekerasan.

Keesokan harinya, 4 Mei 1886, ribuan pekerja berkumpul di Haymarket Square untuk membahas hal ini bersama wali kota dan pihak polisi. Awalnya, pertemuan berlangsung damai hingga akhir acara.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com