Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Kompas.com - 30/04/2024, 14:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan seorang perempuan sedang terjebak di celah peron commuter line atau KRL di Stasiun Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh salah satu akun di media sosial X (Twitter) pada Senin (29/4/2024).

Dalam unggahan itu, terdengar beberapa penumpang mengatakan bahwa perempuan tersebut kemungkinan terjatuh ke bawah kolong peron commuter line.

Perempuan tersebut tambak diam dan duduk lantaran di atasnya masih ada kereta yang belum berjalan.

"Anjrot ada mbak-mbak kejeblos pas naik commuter line di stasiun UI," tulis pengunggah.

Lantas, bagaimana penumpang KRL itu bisa terjatuh ke celah peron?

Baca juga: Kata KCI soal Video Anak Kecil yang Jatuh di Peron Stasiun Manggarai


Penjelasan KCI

Saat dikonfirmasi, External Relations dan Corporate Image Care Manager KAI Commuter Leza Arlan membenarkan adanya insiden perempuan yang terjebak di kolong commuter line itu.

Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi di Stasiun Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Senin (29/4/2024), pukul 16.45 WIB.

Saat kejadian, perempuan tersebut terpeleset, sehingga membuatnya terjatuh ke bawah kolong kereta.

"Benar ada kejadiannya, terjadi pada Senin, 29 April 2024, pada saat hendak melangkahkan kaki, pengguna tersebut terpeleset," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Leza menyampaikan, kondisi penumpang yang terjatuh ke kolong kereta baik-baik saja dan tidak mengalami luka.

Selain itu, tidak ada perjalanan kereta yang terganggu akibat insiden tersebut.

"Sudah dibantu naik dan bisa melanjutkan perjalanan di kereta berikutnya," terang Leza.

Baca juga: 6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pengguna commuter line untuk selalu berhati-hati saat naik dan turun dari kereta.

Selanjutnya, pengguna commuter line juga diimbau untuk mendahulukan pengguna yang turun dari kereta terlebih dahulu.

"Untuk keselamatan bersama mengimbau untuk keselamatan pengguna saat menggunakan Commuter Line pastikan saat menunggu pemberangkatan kereta di area peron tidak melewati garis kuning," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang anak juga sempat terperosok ke dalam peron di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (14/4/2024) sekitar pukul 11.43 WIB.

Saat itu, anak kecil tersebut hendak turun bersama ibunya. Namun, karena padatnya pengguna yang akan naik menyebabkan anak kecil tersebut terdorong sehingga terjatuh di antara celah peron.

Untungnya, anak tersebut berhasil diselamatkan oleh petugas.

Baca juga: KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Alami Gangguan karena Kawat Spring Bed Nyangkut, KCI: Perjalanan Sudah Kembali Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com