Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Kompas.com - 30/04/2024, 11:18 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

SEBAGAI seorang warga Indonesia yang bangga atas timnas Indonesia sudah jelas tanpa keraguan sedikit pun bahwa saya bangga atas keberhasilan timnas Indonesia menaklukkan timnas Korsel pada babak perempat final Piala Asia U23 2024.

Namun kebanggaan yang saya rasakan belum tentu dirasakan oleh warga Korea Selatan yang sudah barang tentu mengharapkan timnas Korsel berjaya menaklukkan timnas Indonesia.

Rasa kecewa warga Korea Selatan malah masih diperparah oleh kenyataan yang membuktikan secara tak terbantahkan sambil menyakitkan bahwa de facto pelatih timnas Indonesia adalah Shin Tae Yong yang notabene justru seorang warga Korea Selatan.

Bagi yang masih sulit membayangkan betapa kecewa perasaan para warga Korsel silakan secara andaikatamologis membayangkan apa yang akan terjadi apabila pelatih timnas Qatar yang pada babak awal Piala Asia U23 2024 mengalahkan timnas Indonesia adalah seorang warga Indonesia. Kemungkinan besar sang pelatih asal Indoneia tersebut tidak akan berani pulang ke Indonesia.

Namun terlepas dari eksperimen akrobat pemikiran andaikatamologis menjengkelkan tersebut, pada hakikatnya kasus pelatih timnas Indonesia yang warga Korsel berhasil melatih timnas Indonesia sehingga berjaya mengalahkan timnas Korsel pada babak perempat final Piala Asia U23 2024 di Qatar mengingatkan saya pada kasus Wibisana.

Wibisana pada kisah Ramayana versi Walmiki menjadi penasihat pribadi Sri Rama sehingga Sri Rama berjaya menaklukkan Rahwana di Alengka.

Bahkan Wibisana bukan hanya secara politis seorang warga Alengka, namun juga secara biologis adalah adik bungsu Rahwana, maka beban nasionalisme masih ditambah beban nepotisme di mana seharusnya Wibisana mati-matian membela Negara dan Bangsanya sampai titik darah penghabisan.

Namun karena naga-naganya Wibisana meletakkan kebenaran di atas nasionalisme, maka adik bungsu Rahwana ini justru mati-matian membela Si Rama demi berjaya membinasakan sanak-keluarga dan menghancurkan negeri Wibisana sendiri. Dengan konsekuensi dampak dianggap pengkhianat oleh rakyat Alengka.

Yang dilakukan Wibisana pada hakikatnya merupakan analogi yang dilakukan oleh Shin Tae Yong dalam mati-matian melatih Timnas Indonesia sehingga berjaya menaklukkan Timnas negerinya sendiri dengan konsekuensi dampak dianggap pengkhianat oleh rakyat Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com