Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Kompas.com - 23/04/2024, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah pilu dialami seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang lahir di kota Rafah, Palestina, Sabtu (20/4/2024).

Bayi yang diberi nama Sabreen Erooh itu lahir dari rahim ibunya yang meninggal akibat serangan Israel ke Palestina.

Ayah sang bayi, Shoukri dan anak perempuannya Malak yang berusia 3 tahun juga tewas dalam serangan tersebut.

Dokter di rumah sakit Kuwait, Rafah, Ahmad Fawzi al-Muqayyad mengatakan, bayi itu selamat setelah melalui proses operasi caesar.

Ibu Sabreen Erooh, Sabreen al-Sakani dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis usai menjadi korban serangan udara Israel. Perempuan itu ternyata sedang hamil 30 minggu.

"Kami menyadari bahwa dia hamil. Kami harus melakukan operasi caesar darurat untuk menyelamatkan bayi tersebut. Alhamdulillah, kami berhasil menyelamatkan bayi tersebut," ujarnya, dilansir dari Sky News.

Bayi yang lahir dengan bobot 1,4 kilogram itu diberi label pada lengan mungilnya yang bertuliskan "Bayi syahid Sabreen al Sakani".

Pada Minggu (21/4/2024) bayi tersebut terbaring menggeliat dan menangis di inkubator unit perawatan neonatal rumah sakit setempat.

Baca juga: Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Kronologi bayi lahir dari ibunya yang meninggal

Serangan udara yang dilancarkan Israel ke kota Rafah, Palestina terjadi pada Sabtu (20/4/2024) malam.

Setidaknya, 15 orang meninggal dunia akibat serangan udara tersebut. Salah satu korbannya keluarga Shoukri.

Pada malam itu, suara gemuruh terdengar dan disusul dengan kobaran api setelah tentara Israel menjatuhkan bom ke rumah yang ditinggali keluarga Shoukri.

Shoukri dan isterinya, Sabreen, beserta anaknya Malak yang masih berusia 3 tahun sedang tertidur pulas saat serangan terjadi.

Akibat serangan tersebut, Sabreen yang sedang hamil 7,5 bulan mengalami luka parah. Sementara suami dan anaknya meninggal dunia di tempat kejadian.

Petugas kesehatan yang tiba di lokasi pemboman segera membawa Sabreen ke rumah sakit terdekat.

Keajaiban pun terjadi, bayi yang dikandung Sabreen ternyata masih hidup di dalam rahim ibunya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com