Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Netzah Yehuda, Militer Israel yang Melakukan Kekerasan ke Warga Palestina

Kompas.com - 23/04/2024, 16:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan akan menjatuhkan sanksi kepada salah satu unit militer Israel, Batalion Netzah Yehuda.

Dikutip dari Kompas.id, Senin (22/4/2024), sanksi ini di bawah Aturan Leahy untuk menghentikan segala jenis bantuan kepada unit keamanan negara asing yang terbukti melanggar hak asasi manusia (HAM).

Gelagat pemberian sanksi tersebut disinggung Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Roma, Italia, Minggu (21/4/2024) malam waktu setempat.

"Hasil penyelidikan akan keluar dalam beberapa hari. Departemen saya bekerja keras untuk menyelidikinya secara menyeluruh," kata Blinken.

Militer Israel lakukan kekerasan fisik ke warga Palestina

Pejabat AS yang dirahasiakan namanya mengatakan, sanksi kemungkinan besar dijatuhkan kepada Batalion Netzah Yehuda yang beroperasi di Tepi Barat dan di Dataran Tinggi Golan.

Batalion Netzah Yehuda dituduh melakukan kekerasan fisik dan sosial melalui impunitas terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Jika ini terbukti, di bawah Aturan Leahy, Departemen Luar Negeri AS akan menghentikan segala jenis bantuan kepada mereka.

Lantas, bagaimana rekam jejak Batalion Netzah Yehuda?

Baca juga: Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau


Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel

Dilansir dari Reuters, Senin, Batalion Netzah Yehuda adalah unit militer Israel yang terdiri dari tentara dengan keyakinan Yudaisme Haredi atau ultra-Ortodoks.

Pertama kali dibentuk pada 1999, Netzah Yehuda awalnya dikenal sebagai Nahal Haredi dan hanya terdiri dari 30 tentara Israel.

Pemerintah membentuk batalion tersebut sebagai jalan bagi kelompok agama untuk berdinas di militer dengan tetap mengizinkan menjalankan praktik keagamaan.

Oleh karena itu, Netzah Yehuda mengecualikan orang-orang non-Yahudi dan memiliki peraturan agama yang ketat.

Mereka juga tidak mengizinkan perempuan berada di pangkalan militernya, kecuali istri dari prajurit.

Netzah Yehuda merupakan satu dari lima unit yang membentuk Brigade Kfir, kelompok yang dideskripsikan sebagai garis depan perang melawan Palestina oleh militer Israel.

Saat ini, Batalion Netzah Yehuda beroperasi di kota Ramallah dan Jenin di Tepi Barat dan tercatat memiliki sekitar 1.000 tentara.

Baca juga: Siapa Kelompok Militan Palestina Hamas yang Luncurkan Serangan Mendadak ke Israel?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com