Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Petir Disebut Muncul di Berbagai Wilayah Jawa Tengah, Ini Kata BMKG

Kompas.com - 23/04/2024, 14:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan banyaknya petir muncul di wilayah Jawa Tengah pada Senin (22/4/2024), beredar di media sosial.

Unggahan itu dibagikan oleh akun media sosial X (Twitter) @zakiberkata, Senin malam.

Dalam unggahannya, tampak gambar satelit yang menampilkan sejumlah wilayah Jawa Tngah seperti Semarang, Salatiga, Surakarta, Magelang, Banjarnegara, Purbalingga, dan Pekalongan.

Daerah-daerah tersebut dipenuhi tanda yang mengindikasikan adanya petir.

"Sebaran petir malam ini," tulis pengunggah.

Merespons unggahan itu, warganet pun banyak yang membenarkan bahwa daerahnya dilanda hujan disertai petir.

Lantas, apa yang menyebabkan muncul banyak petir di langit Jawa Tengah?

Baca juga: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 23-24 April 2024


Penyebab petir di Jawa Tengah

Ketua Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardhani membenarkan, muncul banyak petir di langit Jawa Tengah pada Senin (22/4/2024).

"Berdasarkan citra radar dan citra satelit BMKG pada tanggal 22 April 2024 dari malam hingga dini hari, terpantau pertumbuhan awan konvektif jenis awan cumulonimbus di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Tengah," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/4/2024).

Ida menuturkan, awan cumulonimbus adalah awan berbentuk vertikal yang menyerupai gumpalan awan dan menghasilkan kilat dan petir.

Kemunculan awan cumulonimbus menandakan wilayah di sekitarnya berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat, angin kencang, dan juga dapat disertai kilat petir.

Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG

Menurutnya, petir terjadi karena awan konvektif atau awan hasil proses konveksi akibat pemanasan radiasi Matahari bergerak di atas permukaan tanah.

Muatan negatif yang kuat pada awan akan menarik muatan positif dari dalam tanah, kemudian dapat berpindah ke benda tertinggi, seperti pohon, tiang telepon, atau atap rumah.

"Intensnya pertumbuhan awan konvektif di Jawa Tengah ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer, di mana gelombang ekuator Rossby sedang aktif dan juga ditambah labilitas udara yang tinggi di Jawa Tengah," tambah Ida.

Selain itu, lanjut dia, banyak petir muncul karena Indonesia sedang memasuki masa pancaroba yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com