Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Ahli Bedah Sukses Transplantasikan Ginjal Babi ke Manusia

Kompas.com - 22/03/2024, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, ahli bedah di Massachusetts General Hospital, Boston, Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan transplantasi ginjal babi ke manusia.

Penerima ginjal babi tersebut adalah seorang laki-laki dari Weymouth, Inggris bernama Rick Slayman (62), penderita ginjal stadium akhir.

Slayman pulih dengan baik setelah menjalani operasi selama empat jam pada Sabtu (16/3/2024) dan diperkirakan akan segera keluar.

"Saya melihatnya tidak hanya sebagai cara untuk membantu saya, tetapi juga sebagai cara untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi untuk bertahan hidup," kata Slayman, dikutip dari Live Science.

Baca juga: Pria AS yang Cangkok Jantung Babi Kini Bisa Bernapas Tanpa Alat Bantu


Riwayat penyakit dari penerima ginjal babi

Slayman memiliki riwayat diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.

Sebelumnya, ia juga telah menjalani dialisis selama tujuh tahun sebelum akhirnya melakukan transplantasi ginjal manusia pada 2018.

Namun, lima tahun kemudian, organ yang ditransplantasikan itu menunjukkan tanda-tanda kegagalan.

Pada 2023, Slayman memulai kembali dialisis, tetapi justru berakibat pada komplikasi serius yang memerlukan kunjungan rumah sakit secara teratur.

"Dia harus menunggu 5-6 tahun untuk mendapatkan ginjal manusia. Dia tidak akan bisa bertahan hidup," kata kepala divisi nefrologi di Massachusetts General Hospital dan dokter ginjal utama pasien, Winfred Williams.

Kemudian, sebuah kesempatan muncul bagi Slayman untuk menerima ginjal babi. Ia mendiskusikan potensi risiko prosedur dengan dokternya dan menyetujui operasi tersebut.

Baca juga: Ramai soal Daging Babi Vegan Halal atau Tidak, Ini Kata MUI

Ginjal babi hasil rekayasa

Ginjal babi yang ditransplantasikan itu berasal dari eGenesis, sebuah perusahaan bioteknologi yang mengembangkan organ-organ rekayasa yang kompatibel dengan manusia.

Perusahaan ini menggunakan sistem editing gen CRISPR yang terkenal untuk mengubah gen babi-babinya.

Untuk membuat organ yang cocok dengan manusia, para ilmuwan memotong tiga gen yang terlibat dalam pembuatan karbohidrat, atau gula, yang ditemukan pada babi yang diserang oleh sistem kekebalan tubuh manusia.

Selain itu, mereka menambahkan tujuh gen manusia yang membantu mencegah efek domino terkait kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan penolakan transplantasi.

Pada akhirnya, mereka menonaktifkan potongan DNA virus yang disebut retrovirus endogen dalam genom babi yang dapat melukai manusia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com