Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kosmonot yang Tahu Tidak Akan Kembali ke Bumi dalam Keadaan Hidup

Kompas.com - 16/03/2024, 15:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 24 April 1967 menjadi hari yang kelam bagi Uni Soviet setelah negara itu kehilangan salah satu kosmonot terbaiknya, Vladimir Komarov.

Ia tewas ketika Soyuz 1, wahana yang diawakinya jatuh dari ruang angkasa setelah salah satu panel suryanya tidak berfungsi.

Ketika ditemukan, jasad Komarov dalam kondisi hangus. Satu-satunya bagian tubuh Komarov yang dikenali hanyalah tulang tumitnya.

Jasad Komarov lalu dikremasi dan dimakamkan di Kremlin.

Komarov kemudian dikenal sebagai manusia pertama di dunia yang terjatuh dari ruang angkasa.

Baca juga: Kalimat Terakhir Kosmonot Uni Soviet Sebelum Jatuh dari Ruang Angkasa


Uni Soviet kembangkan program Soyuz

Insiden Komarov jatuh dari ruang angkasa bermula ketika Uni Soviet ingin merayakan 50 tahun Revolusi Bolshevik.

Insinyur Uni Soviet kemudian membuat dan mengembangkan program Soyuz untuk peringatan tersebut sekaligus misi menempatkan manusia ke bulan.

Melalui program Soyuz, Uni Soviet bertekad meluncurkan dua wahana ruang angkasa, yakni Soyuz 1 dan Soyuz 2.

Soyuz 1 yang diawaki Komarov diluncurkan ke ruang angkasa terlebih dahulu, barulah Soyuz 2 menyusul Soyuz 1 di ruang angkasa.

Menurut rencana Uni Soviet, kedua pesawat itu bertemu di ruang angkasa. Kemudian Komarov akan melakukan spacewalk dengan merangkak keluar dari Soyuz 1 dan masuk ke Soyuz 2.

Salah satu dari dua kosmonot yang berada di Soyuz 2 kemudian akan masuk ke Soyuz 1 sebelum kedua wahana tersebut kembali ke Bumi.

Baca juga: Kisah Krikalev, Kosmonot Rusia yang Terkatung-katung di Luar Angkasa 311 Hari

Komarov tahu bahwa ia akan tewas

Namun, rencana tersebut gagal total. Bahkan, kegagalan "atraksi" Soyuz 1 sudah terendus sebelum wahana ini diluncurkan.

Dilansir dari ATI, insiyur yang mengembangkan Soyuz 1 menemukan 203 masalah struktural pada wahana ini sebelum peluncuran dimulai.

Yuri Gagarin, manusia pertama yang pergi ke ruang angkasa, yang pada saat itu terlibat dalam rencana peluncuran Soyuz 1, menuntut misi ditunda.

Ia disebut menulis memo setebal 10 halaman dan menyerahkannya kepada Benyamin Russayev yang merupakan temannya di KGB, agen rahasia Uni Soviet. Namun, memo ini diabaikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com