Pada akhirnya, Soyuz 1 mau tidak mau diluncurkan sebelum semua masalah diselesaikan.
Komarov yang sudah ditugaskan mengawaki Soyuz 1 yakin bahwa ia akan tewas jika dirinya melanjutkan misi tersebut.
Tetapi, ia menolak untuk mundur demi melindungi Gagarin, kosmonot cadangan Soyuz 1 yang pada saat itu menjadi temannya.
Baca juga: Kisah Kapal Pesiar Mewah Tenggelam gara-gara Kapten Ingin Pukau Wanita
Pada 23 April 1967, Soyuz 1 yang di dalamnya berisi Komarov diluncurkan ke ruang angkasa dari Kosmodrom Baikonur. Wahana ini mampu mengorbit Bumi sebanyak 16 kali dalam waktu 24 jam.
Namun, kesuksesan itu hanya sementara. Salah satu dari dua panel surya yang memasok energi Soyuz 1 untuk bermanuver gagal digunakan.
Soyuz 2 yang direncanakan menyusul Soyuz 1 pun batal diberangkatkan. Uni Soviet selanjutnya memerintahkan Komarov kembali ke Bumi.
Kendati demikian, Komarov tidak tahu bahwa masuk kembali ke Bumi akan berakibat fatal.
Ia mengalami kesulitan mengendalikan Soyuz 1. Dibutuhkan dua kali usaha sebelum akhirnya Komarov bersama Soyuz 1 masuk kembali ke Bumi.
Baca juga: Satelit NASA Memotret Fenomena Awan Berlubang di Langit Meksiko, Fenomena Apa Itu?
Ketika Soyuz 1 mencapai ketinggian 23.000 kaki, parasutnya yang seharusnya mengembang, gagal digunakan.
Soyuz 1 bersama Komarov akhirnya terjun bebas ke Bumi dan ia tewas dalam sebuah ledakan dahsyat.
Komarov kemungkinan tahu bahwa ia tidak akan kembali ke Bumi dalam keadaan hidup.
Dengan ratusan masalah pada Soyuz 1, ia tetap masuk ke wahana tersebut dan menjalankan misi di ruang angkasa, sebelum akhirnya tewas.
Gagarin mungkin merasa bahwa kematian Komarov seharusnya dapat dicegah jika misi Soyuz 1 tidak terlalu terburu-buru dilaksanakan.
Baca juga: Kosmonot Pertama Rusia Meninggal Di Usia 85 Tahun
Pejabat Uni Soviet yang mengetahui insiden Soyuz 1 memandangi jasad Komarov yang hangus sebelum mengkremasinya.
Setelah kematian Komarov, beredar spekulasi yang menyebutkan ia sempat mengata-ngatai Soyuz 1 karena tidak berfungsi dengan baik.
"Pesawat setan ini! Tak ada yang bisa saya lakukan dengan baik," demikian klaim pos radio AS di Turkiye yang mendengar kalimat terakhir Komarov.
Namun, Uni Soviet membantah rekaman tersebut dan menyatakan, Komarov berkata ,"Saya merasa sangat baik, semuanya beres" dan "Terima kasih telah mentransmisikan semua itu".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.