KOMPAS.com - Tanggal 25 Desember 1991 diingat banyak orang sebagai hari runtuhnya Uni Soviet setelah Presiden Mikhail Gorbachev mengundurkan diri.
Namun, belum banyak orang yang menyadari bahwa di balik runtuhnya negara adikuasa tersebut ada satu sosok yang nyaris dilupakan.
Ia adalah Sergei Krikalev, seorang kosmosnot yang terkatung-katung di stasiun luar angkasa MIR selama berbulan-bulan.
Kosmonot adalah sebutan yang dipakai Badan Antarariksa Uni Soviet untuk penjelajah yang dikirim ke luar angkasa.
Pada saat itu, Krikalev yang mendapat kesempatan untuk menjalankan misi di luar angkasa nyaris tidak bisa pulang ke Bumi karena negaranya runtuh.
Lalu, apa penyebabnya? Berikut kisah Krikalev, kosmonot yang terkatung-katung di luar angkasa setelah Uni Sovit bubar menjadi 15 negara.
Dilansir dari The European Space Agency, Krikalev lahir pada 27 Agustus 1958 di Leningard yang kini bernama St. Petersburg setelah Uni Soviet bubar.
Ia lulus dari Leningrad Mechanical Institute yang sekarang bernama St. Petersburg Technical University pada tahun 1981.
Dari perguruan tinggi tersebut, Krikalev menyandang gelar teknik mesin dan melanjutkan cita-citanya sebagai kosmonot.
Inverse menyebut bahwa Krivakelv mulai menjalankan misi luar angkasa pada 18 Mei 1991. Ia diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur (sekarang Kazakhstan) pada 18 Mei 1991 bersama dua orang.
Mereka adalah kosmonot Anatoly Artsebarsky dan astronot berkewarganegaraan Inggris Helen Sharman.
Ketiganya menumpang kapsul Soyuz menuju MIR, stasiun luar angkasa milik Uni Soviet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.