KOMPAS.com - Kale sering kali disamakan dengan selada karena bentuknya yang nyaris serupa.
Kale dan selada sama-sama mempunyai daun berwarna hijau dengan tekstur yang bergelombang, namun ada perbedaan di antara keduanya.
Kale memiliki warna hijau pada daun yang lebih pekat ketimbang selada.
Hal lain yang membedakan kale dengan selada adalah kale tidak berasal dari keluarga selada, melainkan kubis.
Diketahui, kale baik untuk kesehatan tubuh karena mengandung protein, karbohidrat, serat, retinol, vitamin C, vitamin K, fosfor, kalsium, dan kalium.
Baca juga: Jadi Lalapan Penurun Berat Badan, Ini 4 Efek Samping Daun Selada
Ada beberapa manfaat yang dirasakan tubuh ketika mengonsumsi kale. Berikut rinciannya:
Dilansir dari WebMD, salah satu manfaat mengonsumsi kale adalah dapat mendukung kesehatan jantung.
Manfaat tersebut dapat dirasakan karena kandungan kalium, serat, folat, dan kalsium.
Kale bermanfaat untuk kesehatan jantung karena membantu menurunkan kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL).
Mengonsumsi kale juga dapat menurunkan tekanan darah secara alami karena kandungan magnesium, kalsium, dan kalium yang tinggi.
Selain itu, kale juga mengandung vitamin dan serat yang membantu menurunkan tekanan darah.
Kale yang merupakan sumber kalsium, dapat menjaga kesehatan serta fungsi jantung dan otot lainnya serta kesehatan tulang dan gigi.
Kale dapat menjadi jawaban apabila seseorang kekurangan asupan kalsium agar terhindar dari pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Alasan lain mengapa kale baik untuk kesehatan tulang adalah kandungan vitamin K sebanyak 80,3 gram per 21 gram atau sekitar satu cangkir.
Jumlah tersebut lebih dari 67 persen dari rata-rata nilai harian vitamin K yang direkomendasikan, yaitu 120 mikrogram untuk pria dewasa di atas usia 19 tahun dan 90 mikrogram untuk wanita dewasa di atas usia 19 tahun.
Baca juga: Sering Dikira Buah Duku, Ini 7 Manfaat Buah Langsat yang Jarang Diketahui