Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kulit Wajah Perih Tanda Skincare Mengandung Merkuri? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 24/02/2024, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang merekam seorang perempuan merasakan perih saat mengoleskan skincare atau produk perawatan kulit jenis toner pada kulit wajah, ramai di media sosial TikTok.

Rasa perih saat mengaplikasikan toner pun disebut warganet sebagai tanda produk kosmetik mengandung zat berbahaya merkuri.

Melalui video berdurasi lebih dari lima menit, akun @pinis12*** tampak mendemonstrasikan penggunan produk perawatan wajah pada malam hari.

Namun, fokus warganet tertuju pada ringisannya saat mengoleskan kapas berisi toner pada kulit wajah.

"Aduh guys, perih banget. Saya tidak tahan guys, tapi hasilnya putih, kan?" kata pengunggah.

Pendapat warganet, produk toner dan krim malam yang diaplikasikan mengandung merkuri. Selain menimbulkan rasa perih, produk yang digunakan pun tampak mencurigakan.

Lantas, benarkah kulit yang terasa perih saat memakai toner tanda skincare mengandung merkuri? Berikut penjelasan ahli. 

Baca juga: BPOM Ungkap 181 Kosmetik Merkuri dan Non-merkuri 2023, Ini Daftarnya


Kulit perih saat pakai toner tanda skincare ada merkuri?

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, kulit terasa perih saat menggunakan produk perawatan kulit atau skincare tidak selalu indikasi atau tanda-tanda skincare mengandung merkuri.

"Kemungkinan besar bahan yang digunakan mengandung bahan yang bersifat iritan, sehingga begitu dipakai langsung menimbulkan iritasi seperti kulit perih," kata Ismiralda, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/2/2024).

Bukan hanya merkuri, bahan-bahan yang digunakan dalam krim-krim perawatan kulit mulai dari derivat retinoat (retinol dan tretinoin), AHA, dan BHA pun dapat menimbulkan iritasi, meski ringan.

Kendati demikian, dia menegaskan, masyarakat perlu mencurigai produk-produk yang menjanjikan hasil cerah yang instan.

Menurutnya, produk dengan klaim tersebut kemungkinan mengandung bahan-bahan aktif berbahaya, termasuk merkuri.

"Merkuri dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan lambat laun dapat memicu keganasan (kanker)," ungkap dia.

Senada dengan Ismiralda, Humas BPOM Eka Rosmalasari mengatakan, wajah terasa perih saat mengaplikasikan produk perawatan kulit seperti toner belum tentu tanda skincare mengandung merkuri.

"Apabila setelah pemakaian kosmetik kemudian kulit menjadi perih, tidak berarti kosmetik tersebut mengandung merkuri," ujarnya, saat dihubungi terpisah, Jumat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com