KOMPAS.com - Cuka apel dibuat dari apel yang dihancurkan lalu ditambahkan ragi untuk mempercepat proses fermentasi.
Gula pada apel tersebut lalu akan berubah menjadi alkohol setelah beberapa minggu. Bakteri alami kemudian memecah alkohol menjadi asam asetat.
Merujuk WebMD, cuka apel baik untuk kesehatan karena mengandung beberapa nutrisi, seperti kalium, magnesium, kalsium, dan fosfor.
Jika rutin dikonsumsi, cuka apel diyakini bermanfaat untuk menurunkan berat badan, kadar gula darah, dan kolesterol.
Meski begitu, cuka apel sebaiknya tidak dikonsumsi secara sembarangan, terutama ketika mengalami asam lambung.
Baca juga: Bisa Turunkan Berat Badan, Kapan Waktu Terbaik Minum Cuka Apel?
Cuka apel memang mengandung kalium, magnesium, kalsium, dan fosfor yang berguna bagi kesehatan.
Namun, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa cuka apel aman dikonsumsi atau dapat meredakan asam lambung, sebagaimana dilansir dari Medical News Today.
Sementara itu, ahli gastroenterologi Elliott Borinsky, MD dari Cleveland Clinic juga mengatakan, belum diketahui secara pasti apakah cuka apel dapat mengatasi asam lambung.
"Meskipun hanya ada sedikit penelitian yang mendukung klaim kesehatan yang terkait dengan cuka sari apel, risiko untuk mencobanya secara umum rendah," ujar Borinski dikutip dari Health Essentials.
Orang yang mengalami asam lambung sebenarnya dapat mengonsumsi cuka apel bila ingin merasakan manfaatnya.
Namun, mereka disarankan untuk mengencerkan satu sendok teh cuka apel ke dalam segelas air hangat.
Cuka apel yang sudah dicampurkan ke dalam segelas air hangat dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
Walau belum ada penelitian yang menyatakan cuka apel dapat mengatasi asam lambung, orang yang mengalami kondisi ini tidak disarankan untuk meminum bahan tersebut secara langsung.
Mengonsumsi cuka apel secara langsung berisiko mengikis enamel gigi, lapisan keras yang terluar pada gigi.
Baca juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Apel Setiap Hari dan Efek Sampingnya